Pelaihari,BARITO – Dimotori oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Bumi Priangan Desa Bumi Jaya Kecamatan Pelaihari, mereka memiliki cita-cita agar keberadaan kawasan hutan lindung diwilayah bukit Priangan menjadi hutan konservasi dan edukasi.

Sejalan itu Sabtu, (20/2) pagi secara sinergi baik anggota KTH Bumi Priangan, Aparat Pemerintahan Desa, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, organisasi pecinta alam Tupan Meratus dan Masyarakat Sadar Wisata (Wasata) Desa Bumu Jaya, melakukan penanaman puluhan batang bibit pohon spesies khas Kalimantan yakni Ulin.

Pada kawasan hutan lindung Bukit Priangan, tanaman Ulin sudah tidak ditemukan lagi, hanya sisa onggokan sisa batang Ulin yang telah ditebang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Aksi KTH Bukit Priangan Desa Bumi Jaya ini mendapat dukungan penuh dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tanah Laut UPT Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, dalam rangka melestarikan pohon Ulin pada kawasan tersebut.

Sulitnya medan menuju lokasi yang dihadang oleh jalan licin berbatu cadas serta tanjakan dengan menggunakan sepeda motor, membaut peserta penanaman bibit Ulin tak mundur.

Agus Suparno Kasi Perlindungan Hutan KPH Tala mengungkapkan, dipilihnya tanaman Ulin ini lantaran tanaman endemik Kalimantan disamping juga sudah langka, sehingga perlunya edukasi kepada anak-anak dan cucu kelak seperti apa pohon Ulin itu.

“Pada lokasi yang direncanakan untuk tempat wisata, maka pengunjung dapat melihat pohon Ulin secara langsung. Sementara dari nilai konservasinya sendiri tanaman Ulin dapat menyerap air dalam jumlah banyak serta menahan longsor,”kata Agus.

Ia menambahkan, selaian Ulin ada pula pengembangan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) berupa pohon Sengon. Sengon merupakan tanaman untuk kebutuhan bahan baku industri, sehingga kebutuhan industri tercukupi seperti salah satunya bahan utama Flywood.

Saat ditanam tentu ada perawatan. Pasca penanaman bibit Ulin maka dibutuhkan meyangkut maintenance.

Ketua KTH Bumi Priangan Mus Mujiono mengungkapkan, pasca ditanamnya bibit Ulin ini, KTH Bumi Priangan diberi amanah untuk melakukan perawatan tanaman Ulin ini, ucapnya.

“Kedepannya pada lokasi dikawasan hutan lindung ini, khususnya bukit Priangan menjadi hutan konservasi dan edukasi yang bisa dikembangkan menjadi sektor kepariwisataan,”ungkapnya.

Pohon ulin dikenal dengan nama latin Eusideroxylon zwageri Teijsm dan Binn, atau biasa juga disebut dengan sebutan kayu besi, dan saat sekarang sudah mulai langka ditemukan, karena jenis kayu ini menjadi bahan utama yang dipilih sebagai bahan meubeler dengan kekuatan dan kerasnya kayu.

Sumber : https://www.baritopost.co.id/cita-cita-kth-bumi-priangan-ada-dikawasan-hutan-lindung/

cloud
cloud

Cita-Cita KTH Bumi Priangan Ada Dikawasan Hutan Lindung


blog

Pelaihari,BARITO – Dimotori oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Bumi Priangan Desa Bumi Jaya Kecamatan Pelaihari, mereka memiliki cita-cita agar keberadaan kawasan hutan lindung diwilayah bukit Priangan menjadi hutan konservasi dan edukasi.

Sejalan itu Sabtu, (20/2) pagi secara sinergi baik anggota KTH Bumi Priangan, Aparat Pemerintahan Desa, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, organisasi pecinta alam Tupan Meratus dan Masyarakat Sadar Wisata (Wasata) Desa Bumu Jaya, melakukan penanaman puluhan batang bibit pohon spesies khas Kalimantan yakni Ulin.

Pada kawasan hutan lindung Bukit Priangan, tanaman Ulin sudah tidak ditemukan lagi, hanya sisa onggokan sisa batang Ulin yang telah ditebang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Aksi KTH Bukit Priangan Desa Bumi Jaya ini mendapat dukungan penuh dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tanah Laut UPT Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, dalam rangka melestarikan pohon Ulin pada kawasan tersebut.

Sulitnya medan menuju lokasi yang dihadang oleh jalan licin berbatu cadas serta tanjakan dengan menggunakan sepeda motor, membaut peserta penanaman bibit Ulin tak mundur.

Agus Suparno Kasi Perlindungan Hutan KPH Tala mengungkapkan, dipilihnya tanaman Ulin ini lantaran tanaman endemik Kalimantan disamping juga sudah langka, sehingga perlunya edukasi kepada anak-anak dan cucu kelak seperti apa pohon Ulin itu.

“Pada lokasi yang direncanakan untuk tempat wisata, maka pengunjung dapat melihat pohon Ulin secara langsung. Sementara dari nilai konservasinya sendiri tanaman Ulin dapat menyerap air dalam jumlah banyak serta menahan longsor,”kata Agus.

Ia menambahkan, selaian Ulin ada pula pengembangan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) berupa pohon Sengon. Sengon merupakan tanaman untuk kebutuhan bahan baku industri, sehingga kebutuhan industri tercukupi seperti salah satunya bahan utama Flywood.

Saat ditanam tentu ada perawatan. Pasca penanaman bibit Ulin maka dibutuhkan meyangkut maintenance.

Ketua KTH Bumi Priangan Mus Mujiono mengungkapkan, pasca ditanamnya bibit Ulin ini, KTH Bumi Priangan diberi amanah untuk melakukan perawatan tanaman Ulin ini, ucapnya.

“Kedepannya pada lokasi dikawasan hutan lindung ini, khususnya bukit Priangan menjadi hutan konservasi dan edukasi yang bisa dikembangkan menjadi sektor kepariwisataan,”ungkapnya.

Pohon ulin dikenal dengan nama latin Eusideroxylon zwageri Teijsm dan Binn, atau biasa juga disebut dengan sebutan kayu besi, dan saat sekarang sudah mulai langka ditemukan, karena jenis kayu ini menjadi bahan utama yang dipilih sebagai bahan meubeler dengan kekuatan dan kerasnya kayu.

Sumber : https://www.baritopost.co.id/cita-cita-kth-bumi-priangan-ada-dikawasan-hutan-lindung/

217
0   0

Ada pertanyaan mengenai pengalaman ini ? Diskusikan pada kolom komentar ini