TARAKAN – Melanjutkan kegiatan identifikasi lahan kritis untuk rehabilitasi lahan pada 2025, baru-baru ini tim Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Tarakan kembali dipercaya mendampingi tim survei lapangan dari Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) Institut Pertanian Bogor (IPB).
Adapun untuk kegiatan kali ini, P4W IPB menerjunkan 2 tim survei yang masing-masing terdiri dari 2 peneliti. Sementara untuk mendampingi mereka, KPH Tarakan menurunkan 6 personel yang terdiri dari Polisi Kehutanan (Polhut), Penyuluh dan Tenaga Teknis Kehutanan (TTK).
“Dari informasi Dishut (Dinas Kehutanan) Kaltara, tim ini sebelum ke Tarakan akan melakukan survei di Nunukan dengan tujuan yang sama. Dan, menindaklanjuti arahan Dishut, KPH Tarakan siap mendampingi tim IPB untuk melakukan tugasnya di Tarakan,” kata Kepala UPTD KPH Kota Tarakan, Ridwanto Suma, baru-baru ini.
Di Tarakan, tim survei IPB menetapkan 3 lokasi yang menjadi fokus. Yakni, Kelurahan Mamburungan dan Pantai Amal di Kecamatan Tarakan Timur, serta Kelurahan Juata Laut, Kecamatan Tarakan Utara.
“Mereka akan melakukan survei di lokasi yang telah diidentifikasi sebelumnya. Tim informasinya, akan melakukan wawancara dan pemantauan langsung kondisi lahan kritis,” urainya.
Disebutkan Suma, kegiatan ini berkaitan dengan penyusunan dokumen rencana rehabilitasi lahan di Provinsi Kalimantan Utara pada tahun depan.