TARAKAN - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) makin intens terjadi di Pulau Tarakan. Rabu (21/2) siang hingga malam hari saja, terhitung sedikitnya ada 5 titik api yang terpantau. Diantaranya, di wilayah perkebunan milik warga di Juata Laut, Kecamatan Tarakan Utara; lalu di kawasan lindung Gunung Slipi, Kelurahan Kampung 1/Skip dan Binalatung (perbatasan Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur-Kampung 1/Skip, Kecamatan Tarakan Tengah). Diinformasikan Kepala Seksi Perlindungan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Energi (KSDAE), dan Pemberdayaan Masyarakat pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Tarakan, Agnes Noni Novita Ham Imbiri, banyaknya titik api itu dikarenakan cuaca yang cukup kering dan angin yang bertiup kencang. "Ditambah lagi, sebagian besar lahan maupun hutan yang terbakar merupakan kawasan gambut dan semak belukar yang merupakan bahan baku mudah terbakar jika ada penyulutnya," katanya.

Menilik hal tersebut, tim Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Brigdal Karhutla) KPH Tarakan tetap berupaya menjangkau dan mengendalikan titik-titik api yang persebarannya cukup berjauhan itu. "Tentu saja, kami akan berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Tarakan dalam upaya pengendalian tersebut. Juga dengan pihak terkait lainnya agar tindakan pengendalian dapat dilakukan sebaik mungkin," tuturnya.

Tantangan utama pada upaya pengendalian tersebut, adalah waktu dan jarak tempuh, kesiapan peralatan serta personel. Disinilah, fungsi koordinasi dan sinergitas antara pihak terkait seperti BPBD dan lainnya menjadi penting. "Seperti pengendalian kebakaran di Juata Laut, upayanya dilakukan dari menjelang Magrib hingga malam hari oleh tim Brigdal Karhutla KPH Tarakan bersama BPBD Tarakan juga Korlakar. Sebelumnya, tim Brigdal Karhutla juga memantau perkembangan laporan titik api di Gunung Slipi dan Juata Kerikil," jelasnya.

Diinformasikan, pada saat berita ini diturunkan (sekitar pukul 00.20 Wita), tim Brigdal Karhutla KPH Tarakan bersama BPBD Kota Tarakan juga tengah berjuang mengendalikan penyebaran api di wilayah Rukun Tetangga (RT) 14 Jembatan Kuning, Kelurahan Juata Laut, Kecamatan Tarakan Utara. Api dikabarkan terus membesar dan mendekati wilayah permukiman warga. "Yang di RT 14 Juata Laut ini, kebakarannya masuk di Hutan Lindung Pulau Tarakan. Dan, tim Brigdal Karhutla memutuskan untuk tetap turun ke lokasi dengan kemampuan personel dan peralatan yang ada," timpal Romy Suprianto, Polisi Kehutanan Ahli Muda yang menjadi koordinator Tim Brigdal Karhutla KPH Tarakan di tempat kejadian.

Sementara itu, dalam arahannya Kepala UPTD KPH Kota Tarakan, Ridwanto Suma mengharapkan agar tim Brigdal Karhutla KPH Tarakan untuk tetap mengedepankan keselamatan dan kesehatan pribadi. "Itu adalah prioritas utama, apabila fisik sudah tidak memungkinkan, tentu saja tim harus memutuskan untuk menghentikan sementara upaya pengendalian," tutupnya.(*/tim)

cloud
cloud

Hingga Dini Hari, KPH Tarakan Berjuang Padamkan Karhutla


blog

TARAKAN - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) makin intens terjadi di Pulau Tarakan. Rabu (21/2) siang hingga malam hari saja, terhitung sedikitnya ada 5 titik api yang terpantau. Diantaranya, di wilayah perkebunan milik warga di Juata Laut, Kecamatan Tarakan Utara; lalu di kawasan lindung Gunung Slipi, Kelurahan Kampung 1/Skip dan Binalatung (perbatasan Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur-Kampung 1/Skip, Kecamatan Tarakan Tengah). Diinformasikan Kepala Seksi Perlindungan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Energi (KSDAE), dan Pemberdayaan Masyarakat pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Tarakan, Agnes Noni Novita Ham Imbiri, banyaknya titik api itu dikarenakan cuaca yang cukup kering dan angin yang bertiup kencang. "Ditambah lagi, sebagian besar lahan maupun hutan yang terbakar merupakan kawasan gambut dan semak belukar yang merupakan bahan baku mudah terbakar jika ada penyulutnya," katanya.

Menilik hal tersebut, tim Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Brigdal Karhutla) KPH Tarakan tetap berupaya menjangkau dan mengendalikan titik-titik api yang persebarannya cukup berjauhan itu. "Tentu saja, kami akan berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Tarakan dalam upaya pengendalian tersebut. Juga dengan pihak terkait lainnya agar tindakan pengendalian dapat dilakukan sebaik mungkin," tuturnya.

Tantangan utama pada upaya pengendalian tersebut, adalah waktu dan jarak tempuh, kesiapan peralatan serta personel. Disinilah, fungsi koordinasi dan sinergitas antara pihak terkait seperti BPBD dan lainnya menjadi penting. "Seperti pengendalian kebakaran di Juata Laut, upayanya dilakukan dari menjelang Magrib hingga malam hari oleh tim Brigdal Karhutla KPH Tarakan bersama BPBD Tarakan juga Korlakar. Sebelumnya, tim Brigdal Karhutla juga memantau perkembangan laporan titik api di Gunung Slipi dan Juata Kerikil," jelasnya.

Diinformasikan, pada saat berita ini diturunkan (sekitar pukul 00.20 Wita), tim Brigdal Karhutla KPH Tarakan bersama BPBD Kota Tarakan juga tengah berjuang mengendalikan penyebaran api di wilayah Rukun Tetangga (RT) 14 Jembatan Kuning, Kelurahan Juata Laut, Kecamatan Tarakan Utara. Api dikabarkan terus membesar dan mendekati wilayah permukiman warga. "Yang di RT 14 Juata Laut ini, kebakarannya masuk di Hutan Lindung Pulau Tarakan. Dan, tim Brigdal Karhutla memutuskan untuk tetap turun ke lokasi dengan kemampuan personel dan peralatan yang ada," timpal Romy Suprianto, Polisi Kehutanan Ahli Muda yang menjadi koordinator Tim Brigdal Karhutla KPH Tarakan di tempat kejadian.

Sementara itu, dalam arahannya Kepala UPTD KPH Kota Tarakan, Ridwanto Suma mengharapkan agar tim Brigdal Karhutla KPH Tarakan untuk tetap mengedepankan keselamatan dan kesehatan pribadi. "Itu adalah prioritas utama, apabila fisik sudah tidak memungkinkan, tentu saja tim harus memutuskan untuk menghentikan sementara upaya pengendalian," tutupnya.(*/tim)

66
0   0

Ada pertanyaan mengenai pengalaman ini ? Diskusikan pada kolom komentar ini