TARAKAN – Persemaian Permanen (PP) milik Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Tarakan disarankan untuk mulai menyediakan bibit tanaman identitas kehutanan. Disamping menyediakan tanaman buah atau tanaman perkebunan. Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Wilayah I, Chatarina Sri Rustini saat melakukan peninjauan lapangan ke PP KPH Tarakan dan lokasi usulan sertifikasi sumber benih Agatis (Agatish Borneensis), Rabu (11/10) sore.

Disebutkan Chatarina, PP KPH Tarakan dengan kapasitasnya saat ini, harus mulai melakukan pembenahan dalam kegiatan persemaian maupun pembibitan tanaman. Utamanya, selain membudidayakan Kayu Putih, PP KPH Tarakan juga diharapkan menyediakan bibit tanaman endemik khas Tarakan maupun tanaman kehutanan lainnya yang bernilai ekonomis maupun estetis.

“Saya kira, sudah bagus sekali PP KPH Tarakan membudidayakan Kayu Putih. Tapi, tentunya tidak semua pemohon bantuan bibit mau menanam Kayu Putih. Untuk itu, perlu juga disediakan bibit tanaman identitas kehutanan yang bernilai ekonomis atau estetika. Contohnya, Gaharu, Agatis, dan jenis lainnya,” jelasnya.

Ketersediaan bibit tanaman kehutanan ini, selain mempertegas identitas PP KPH Tarakan sebagai persemaian yang dikelola institusi kehutanan juga mendukung percepatan upaya rehabilitasi hutan dan lahan di Tarakan. “Banyak sekali jenis tanaman kehutanan yang dapat dibudidayakan mandiri. “Benihnya harus disemai, disapih dan dibudidayakan di PP KPH Tarakan. Edukasikan kepada masyarakat mengenai keberadaan tanaman kehutanan ini,” ucapnya.

Chatarina juga menyampaikan, agar pengelola dalam memenuhi permintaan bibit dari masyarakat atau lembaga untuk mempersiapkan porsi yang cukup bagi tanaman identitas kehutanan. “Jangan 100 persen, bibit MPTS (Multy Purpose Tree Species) dikasihkan. Yang dapat dilakukan, adalah 50 berbanding 50. 50 persen MPTS, 50 persen tanaman identitas kehutanan. Ini sebagai bentuk edukasi juga kepada masyarakat tentang pentingnya tanaman kehutanan,” tutupnya.(*/tim)

cloud
cloud

Sarankan Perbanyakan Bibit Tanaman Identitas Kehutanan


blog

TARAKAN – Persemaian Permanen (PP) milik Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Tarakan disarankan untuk mulai menyediakan bibit tanaman identitas kehutanan. Disamping menyediakan tanaman buah atau tanaman perkebunan. Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Wilayah I, Chatarina Sri Rustini saat melakukan peninjauan lapangan ke PP KPH Tarakan dan lokasi usulan sertifikasi sumber benih Agatis (Agatish Borneensis), Rabu (11/10) sore.

Disebutkan Chatarina, PP KPH Tarakan dengan kapasitasnya saat ini, harus mulai melakukan pembenahan dalam kegiatan persemaian maupun pembibitan tanaman. Utamanya, selain membudidayakan Kayu Putih, PP KPH Tarakan juga diharapkan menyediakan bibit tanaman endemik khas Tarakan maupun tanaman kehutanan lainnya yang bernilai ekonomis maupun estetis.

“Saya kira, sudah bagus sekali PP KPH Tarakan membudidayakan Kayu Putih. Tapi, tentunya tidak semua pemohon bantuan bibit mau menanam Kayu Putih. Untuk itu, perlu juga disediakan bibit tanaman identitas kehutanan yang bernilai ekonomis atau estetika. Contohnya, Gaharu, Agatis, dan jenis lainnya,” jelasnya.

Ketersediaan bibit tanaman kehutanan ini, selain mempertegas identitas PP KPH Tarakan sebagai persemaian yang dikelola institusi kehutanan juga mendukung percepatan upaya rehabilitasi hutan dan lahan di Tarakan. “Banyak sekali jenis tanaman kehutanan yang dapat dibudidayakan mandiri. “Benihnya harus disemai, disapih dan dibudidayakan di PP KPH Tarakan. Edukasikan kepada masyarakat mengenai keberadaan tanaman kehutanan ini,” ucapnya.

Chatarina juga menyampaikan, agar pengelola dalam memenuhi permintaan bibit dari masyarakat atau lembaga untuk mempersiapkan porsi yang cukup bagi tanaman identitas kehutanan. “Jangan 100 persen, bibit MPTS (Multy Purpose Tree Species) dikasihkan. Yang dapat dilakukan, adalah 50 berbanding 50. 50 persen MPTS, 50 persen tanaman identitas kehutanan. Ini sebagai bentuk edukasi juga kepada masyarakat tentang pentingnya tanaman kehutanan,” tutupnya.(*/tim)

176
1   0

Ada pertanyaan mengenai pengalaman ini ? Diskusikan pada kolom komentar ini