Pekanbaru, InfoPublik - Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Riau, Makmun Murod mengatakan, pihaknya menyadari bahwa Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Untuk itu, salah satu solusinya adalah bagaimana mendapatkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, salah satunya adalah Masyarakat Peduli Api (MPA) yang berada di sekitar kawasan hutan.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan "Peningkatan SDM Bagi Brigade Penanggulangan Karhutla di Masyarakat Sekitar Hutan" yang digelar di Pekanbaru, Selasa (23/2/2021).
Kegiatan yang digelar oleh UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tasik Besar Serkap (TBS) Provinsi Riau ini, diikuti oleh perwakilan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang berasal dari Kabupaten Siak. Ada sekitar 25 peserta yang mengikuti kegiatan ini.
Makmun menekankan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan Peningkatan SDM bagi Brigade Penanggulangan Karhutla di masyarakat sekitar hutan ini.
"Acara ini sangat baik sekali dalam rangka untuk memberikan dukungan penguatan kelembagaan di tingkat masyarakat, khususnya Masyarakat Peduli Api di sekitar KPH Tasik Besar Serkap," ujarnya lagi.
Ia menilai, peningkatan SDM dalam menanggulangi Karhutla sangat penting sekali. Tanpa SDM yang tangguh, unggul dan memiliki kemampuan dikhawatirkan penanggulangan tidak efektif.
"Nah tentu peningkatan kemampuan itu bisa dilakukan salah satunya melalui kegiatan pelatihan seperti ini. Sehingga kita harapkan masyarakat akan memiliki kapasitas yang memadai dalam rangka melakukan penanganan dan upaya pemadaman Karhutla,"lanjutnya.
Dikatakannya bahwa pada tahun 2014-2015 itu adalah kejadian ataupun keadaan yang luar biasa bagi Riau Riau. Daerah ini ditutupi kabut asap dan asapnya bahkan juga terkirim ke negara tetangga.
Hal ini tentunya diharapkan jangan terjadi lagi pada masa akan datang. "Kita harap dengan kekuatan dan potensi yang ada, persoalan kebakaran ini bisa kita kita atasi dengan baik. Salah satunya adalah dengan pelatihan ini. Untuk itu ikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya,"urainya.
Sementara itu, Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tasik Besar Serkap (TBS) Provinsi Riau, Andri menyampaikan, kegiatan ini akan digelar selama lima hari yakni mulai tanggal 23 hingga 27 Februari 2021 mendatang.
"Tujuan dari acara ini adalah kita melatih MPA ini agar nantinya di lapangan begitu handal. Jadi kita bergabung dengan mereka, mereka tidak canggung dalam penggunaan alat. Sementara mereka kan selama ini tidak memiliki alat nih, dengan pelatihan yang diberikan mereka memahami bagaimana menggunakan alat-alat. Jadi begitu kita panggil MPA, mereka langsung bisa bergabung dan mereka bisa memainkan alat dan bisa juga mengerti situasi lapangan,"jelasya.
Disampaikan Andri lagi, untuk tujuan utama kegiatan ini yang pertama adalah agar mereka (MPA,red) paham dan mengerti potensi yang mereka miliki.
"Jadi memang mereka kita didik dari berbagai aspek baik hukum, pengetahuan tentang teknis menggunakan peralatan dan penggunaannya, kemudian juga tata cara melaporkan saat terjadi kebakaran. Itu akan diberikan selama lima hari ini. Mudah-mudahan cukuplah, meski memang sebenarnya kalau hanya lima hari masih kurang. Tapi sebenarnya tak cukup juga, karena kan butuh proses. Semampu dulu kita bekali selama lima hari ini," tambahnya.
Disampaikannya, peningkatan SDM bagi MPA memang sangat penting. Sebab sering terjadi kebakaran, titik simpul awal kebakaran rusak sehingga sulit untuk diusut. Jadi itu memang harus diamankan dulu.
"Jadi kalau mereka sudah mengerti ini tidak perlu dirusak, jadi waktu tim penyidik kita turun ke lapangan, arahnya sudah jelas. Sebab TKP tak boleh rusak. Jadi mudah-mudahan dengan pelatihan ini mereka mulai mengerti dan paham," tuturnya. (MC Riau/JS/Eyv)
Redaktur Eka Yonavilbia