PELAIHARI-Telah dilaksanakan kegiatan peningkatan kelembagaan perhutanan sosial yang dilaksanakan di KTH Batu Kura Desa Galam Kecamatan Bajuin. kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala KPH Tanah Laut yang dalam hal ini diwakili oleh  kepala seksi Pemanfaatan Hutan, serta difasilitasi oleh penyuluh kehutanan KPH Tanah Laut dan staf seksi pemanfaatan. 

Adapun Narasumber atau pemateri pada kegiatan ini yaitu dari Balai Diklat dan Pelatihan Lingkungan Hidup (BDLHK) Samarinda, dengan judul materi Pembuatan cuka kayu dari asap cair dan pembuatan briket dari cangkang kemiri. 

 

Dalam kegiatan ini, pemateri memberikan pengetahuan mengenai cuka kayu, mulai dari kegunaan atau manfaat, grade dari cuka kayu itu sendiri, sampai cara pembuatannya yang dipraktikkan secara langsung. Para anggota pun sangat antusias untuk berdiskusi dan mengikuti cara pembuatan cuka kayu tersebut.

 

Materi kedua adalah tentang tatacara pembuatan briket. Briket yang dibuat kali ini berbahan dasar cangkang kemiri. Dalam praktiknya, pemateri menjelaskan bahwa briket yang baik dan berkualitas adalah briket yang mudah terbakar, serta awet, tidak menimbulkan asap dan abu hasil dari pembakaran menggumpal. Selanjutnya dilakukan praktik pembuatan briket tersebut. 


 Pemateri menyampaikan bahwa kelompok tani hutan harus aktif dan inovatif agar dapat terus mengembangkan peluang peluang yang ada untuk dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Dan yang paling penting jangan pernah malas untuk terus belajar. 

cloud
cloud

KPH TANAH LAUT LAKSANAKAN KEGIATAN PENINGKATAN KELEMBAGAAN PERHUTANAN SOSIAL


blog

PELAIHARI-Telah dilaksanakan kegiatan peningkatan kelembagaan perhutanan sosial yang dilaksanakan di KTH Batu Kura Desa Galam Kecamatan Bajuin. kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala KPH Tanah Laut yang dalam hal ini diwakili oleh  kepala seksi Pemanfaatan Hutan, serta difasilitasi oleh penyuluh kehutanan KPH Tanah Laut dan staf seksi pemanfaatan. 

Adapun Narasumber atau pemateri pada kegiatan ini yaitu dari Balai Diklat dan Pelatihan Lingkungan Hidup (BDLHK) Samarinda, dengan judul materi Pembuatan cuka kayu dari asap cair dan pembuatan briket dari cangkang kemiri. 

 

Dalam kegiatan ini, pemateri memberikan pengetahuan mengenai cuka kayu, mulai dari kegunaan atau manfaat, grade dari cuka kayu itu sendiri, sampai cara pembuatannya yang dipraktikkan secara langsung. Para anggota pun sangat antusias untuk berdiskusi dan mengikuti cara pembuatan cuka kayu tersebut.

 

Materi kedua adalah tentang tatacara pembuatan briket. Briket yang dibuat kali ini berbahan dasar cangkang kemiri. Dalam praktiknya, pemateri menjelaskan bahwa briket yang baik dan berkualitas adalah briket yang mudah terbakar, serta awet, tidak menimbulkan asap dan abu hasil dari pembakaran menggumpal. Selanjutnya dilakukan praktik pembuatan briket tersebut. 


 Pemateri menyampaikan bahwa kelompok tani hutan harus aktif dan inovatif agar dapat terus mengembangkan peluang peluang yang ada untuk dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Dan yang paling penting jangan pernah malas untuk terus belajar. 

9   0
Bagikan :

Ada pertanyaan mengenai pengalaman ini ? Diskusikan pada kolom komentar ini