Pemulihan Ekonomi Nasional

TAKISUNG –  Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus mewujudkan kepedulian serta komitmennya dalam hal kelestarian lingkungan. Melalui Program Padat Karya Penanaman Mangrove, BPDAS HL Barito Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan  Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan launching penanaman mangrove seribu hektare se-Kalimantan Selatan yang diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor yang diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, di Desa Pagatan Besar, Kec Takisung, Kab Tanah Laut, Senin (14/9).

Acara launching tersebut ditandai dengan penanaman 5000 bibit mangrove yang dilakukan oleh Gubernur Kalsel bersama Bupati/Walikota dan jajaran aparat Pemerintah Daerah serta para anggota FORKOMPIMDA Kab Tanah Laut, UPT Kemen-LHK, KPH Tanah Laut, KPH Kayu Tangi, KPH Kusan, KPH Pulau Laut Sebuku, Tokoh Masyarakat/Ormas/LSM/Asosiasi/Yayasan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kelompok Tani Mangrove.

Dalam sambutannya, Gubernur Kalimantan Selatan menyampaikan bahwa launching penanaman mangrove ini merupakan upaya kita untuk merehabilitasi lingkungan yang  mengalami kerusakan. kegiatan ini, juga sekaligus ikut membantu perekonomian masyarakat, karena penanaman mangrove ini merupakan kegiatan padat karya yang mana juga bagian dari strategi pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid -19), di bidang Lingkungan Hidup Kehutanan. 

“Melalui program padat karya penanaman mangrove ini, diharapkan terjadi stimulus perekonomian bagi masyarakat di sekitar ekosistem mangrove, sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar nya.

Kalsel mendapat alokasi penanaman mangrove seluas seribu hektar, dari program nasional sebanyak lima belas ribu hektar. Alokasi bagi Kalsel, menjadi yang terluas di Indonesia, yang tersebar di wilayah Kabupaten Barito Kuala, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru.

Plt Kepala Dinas Kehutanan Fathimatuzzahra menjelaskan Program Padat Karya Penanaman Mangrove di Prov. Kalimantan Selatan seluas 1.000 ha tersebar di 8 KPH. “Delapan KPH yang terasuk dalam program ini diantaranya KPH Kayutangi 52 ha, KPH Tanah Laut 382 ha, KPH Kusan 50 ha, KPH PLS 150 ha, KPH Cantung 122 ha, KPH Sengayam 143 ha dan sisanya berada di kawasan Suaka Margasatwa BKSDA Kalimantan Selatan seluas 101 ha,” ujar Aya sapaan akrabnya menjelaskan.

Lebih jelas Aya menambahkan program kegiatan penanaman mangrove dengan metode pemberdayaan masyarakat sekitar diharapkan meningkatkan pendapatan bagi masyarakat di sekitar ekosistem mangrove (± 30 kelompok tani/kelompok perhutanan sosial/kelompok koservasi/proklim). Masyarakat (kelompok tani) akan mendapatkan insentif harian/mingguan, mulai dari penyiapan bibit hingga penanaman, termasuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekitar lokasi penanaman.

Sasaran penanaman mangrove adalah vegetasi mangrove kerapatan “sangat jarang” 1.082 ha dan “jarang” 5.663 ha dari total 82.934 ha luasan mangrove di Kalimantan Selatan (One Map Mangrove 2019). Jenis Mangrove yang ditanam di lokasi Desa Pagatan Besar ini adalah jenis Rhizophora mucronata.(dende/dishut).

Sumber : http://www.dishut.kalselprov.go.id/2020/09/pemulihan-ekonomi-nasional-pemprov-kalsel-tanam-seribu-hektare-mangrove-42163

cloud
cloud

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tanam Seribu Hektare Mangrove


blog

Pemulihan Ekonomi Nasional

TAKISUNG –  Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus mewujudkan kepedulian serta komitmennya dalam hal kelestarian lingkungan. Melalui Program Padat Karya Penanaman Mangrove, BPDAS HL Barito Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan  Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan launching penanaman mangrove seribu hektare se-Kalimantan Selatan yang diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor yang diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, di Desa Pagatan Besar, Kec Takisung, Kab Tanah Laut, Senin (14/9).

Acara launching tersebut ditandai dengan penanaman 5000 bibit mangrove yang dilakukan oleh Gubernur Kalsel bersama Bupati/Walikota dan jajaran aparat Pemerintah Daerah serta para anggota FORKOMPIMDA Kab Tanah Laut, UPT Kemen-LHK, KPH Tanah Laut, KPH Kayu Tangi, KPH Kusan, KPH Pulau Laut Sebuku, Tokoh Masyarakat/Ormas/LSM/Asosiasi/Yayasan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kelompok Tani Mangrove.

Dalam sambutannya, Gubernur Kalimantan Selatan menyampaikan bahwa launching penanaman mangrove ini merupakan upaya kita untuk merehabilitasi lingkungan yang  mengalami kerusakan. kegiatan ini, juga sekaligus ikut membantu perekonomian masyarakat, karena penanaman mangrove ini merupakan kegiatan padat karya yang mana juga bagian dari strategi pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid -19), di bidang Lingkungan Hidup Kehutanan. 

“Melalui program padat karya penanaman mangrove ini, diharapkan terjadi stimulus perekonomian bagi masyarakat di sekitar ekosistem mangrove, sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar nya.

Kalsel mendapat alokasi penanaman mangrove seluas seribu hektar, dari program nasional sebanyak lima belas ribu hektar. Alokasi bagi Kalsel, menjadi yang terluas di Indonesia, yang tersebar di wilayah Kabupaten Barito Kuala, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru.

Plt Kepala Dinas Kehutanan Fathimatuzzahra menjelaskan Program Padat Karya Penanaman Mangrove di Prov. Kalimantan Selatan seluas 1.000 ha tersebar di 8 KPH. “Delapan KPH yang terasuk dalam program ini diantaranya KPH Kayutangi 52 ha, KPH Tanah Laut 382 ha, KPH Kusan 50 ha, KPH PLS 150 ha, KPH Cantung 122 ha, KPH Sengayam 143 ha dan sisanya berada di kawasan Suaka Margasatwa BKSDA Kalimantan Selatan seluas 101 ha,” ujar Aya sapaan akrabnya menjelaskan.

Lebih jelas Aya menambahkan program kegiatan penanaman mangrove dengan metode pemberdayaan masyarakat sekitar diharapkan meningkatkan pendapatan bagi masyarakat di sekitar ekosistem mangrove (± 30 kelompok tani/kelompok perhutanan sosial/kelompok koservasi/proklim). Masyarakat (kelompok tani) akan mendapatkan insentif harian/mingguan, mulai dari penyiapan bibit hingga penanaman, termasuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekitar lokasi penanaman.

Sasaran penanaman mangrove adalah vegetasi mangrove kerapatan “sangat jarang” 1.082 ha dan “jarang” 5.663 ha dari total 82.934 ha luasan mangrove di Kalimantan Selatan (One Map Mangrove 2019). Jenis Mangrove yang ditanam di lokasi Desa Pagatan Besar ini adalah jenis Rhizophora mucronata.(dende/dishut).

Sumber : http://www.dishut.kalselprov.go.id/2020/09/pemulihan-ekonomi-nasional-pemprov-kalsel-tanam-seribu-hektare-mangrove-42163

1   0

Ada pertanyaan mengenai pengalaman ini ? Diskusikan pada kolom komentar ini