Pelaihari, Desa Panyipatan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut dijadikan lokasi penanaman Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Imam Suprastowo untuk melaksanakan Gerakan Revolusi Hijau. 

Imam Suprastowo menjelaskan bahwa permasalahan lahan kritis di Provinsi Kalimantan Selatan dan luas tutupan lahan bervegetasi di daerah semakin berkurang sehingga mengakibatkan kualitas lingkungan hidup daerah menjadi rendah. Salah satunya di beberapa desa di Kabupaten Tanah Laut akhir-akhir telah terjadi bencana banjir dan tanah longsor, sehingga dengan adanya kegiatan penanaman pohon ini diharap mampu memperbaiki kerusakan lingkungan yang ada dan meminimalisir kejadian kebencanaan kedepan. (27/02) 

 

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Imam Suprastowo menuturkan, hal tersebut merupakan salah satu dasar dikeluarkannya Peraturan Daerah ( Perda ) Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 7 tahun 2018 tentang Gerakan Revolusi Hijau. 

Kepala KPH Tanahlaut, Rahmad Riansyah SHut menambahkan saat ini  ada sekitar 640.000 lahan kritis di Provinsi Kalimantan Selatan, dimana sekitar 360.000 hektar lebih berada di dalam kawasan hutan , sedangkan sisanya berada di luar kawasan. 

"Penanaman pohon ini salah satu bentuk penghijauan lingkungan yang merupakan kewajiban bersama, demi menjaga keselarasan serta kelestarian alam. Penanaman pohon ini sebagai wujud kepedulian bersama kami untuk generasi penerus bangsa, dalam rangka pelestarian lingkungan agar tetap hijau dan sehat,"ujarnya. 

 

Kegiatan penanaman ini dihadiri oleh perwakilan dari Sekolah Aliyah Negeri 2 Panyipatan, masyarakat Desa Panyipatan dan KPH Tanah Laut. Adapun jenis bibit yang ditanam yaitu Tabebuya 100 btg, Pucuk Merah 60 btg, Trembesi 159 btg dan Mahuni 25 btg. 

Gerakan gotong royong penanaman pohon seperti ini diharapkan menjadi kesadaran bagi masyarakat untuk lebih mencintai bumi dan merawat alam demi masa depan anak cucu kita.
(Ls/Kphtala)

cloud
cloud

Sobat Hijau Menanam Demi Kelestarian Lingkungan dan Kelangsungan Hidup Anak Cucu Kita


blog

Pelaihari, Desa Panyipatan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut dijadikan lokasi penanaman Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Imam Suprastowo untuk melaksanakan Gerakan Revolusi Hijau. 

Imam Suprastowo menjelaskan bahwa permasalahan lahan kritis di Provinsi Kalimantan Selatan dan luas tutupan lahan bervegetasi di daerah semakin berkurang sehingga mengakibatkan kualitas lingkungan hidup daerah menjadi rendah. Salah satunya di beberapa desa di Kabupaten Tanah Laut akhir-akhir telah terjadi bencana banjir dan tanah longsor, sehingga dengan adanya kegiatan penanaman pohon ini diharap mampu memperbaiki kerusakan lingkungan yang ada dan meminimalisir kejadian kebencanaan kedepan. (27/02) 

 

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Imam Suprastowo menuturkan, hal tersebut merupakan salah satu dasar dikeluarkannya Peraturan Daerah ( Perda ) Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 7 tahun 2018 tentang Gerakan Revolusi Hijau. 

Kepala KPH Tanahlaut, Rahmad Riansyah SHut menambahkan saat ini  ada sekitar 640.000 lahan kritis di Provinsi Kalimantan Selatan, dimana sekitar 360.000 hektar lebih berada di dalam kawasan hutan , sedangkan sisanya berada di luar kawasan. 

"Penanaman pohon ini salah satu bentuk penghijauan lingkungan yang merupakan kewajiban bersama, demi menjaga keselarasan serta kelestarian alam. Penanaman pohon ini sebagai wujud kepedulian bersama kami untuk generasi penerus bangsa, dalam rangka pelestarian lingkungan agar tetap hijau dan sehat,"ujarnya. 

 

Kegiatan penanaman ini dihadiri oleh perwakilan dari Sekolah Aliyah Negeri 2 Panyipatan, masyarakat Desa Panyipatan dan KPH Tanah Laut. Adapun jenis bibit yang ditanam yaitu Tabebuya 100 btg, Pucuk Merah 60 btg, Trembesi 159 btg dan Mahuni 25 btg. 

Gerakan gotong royong penanaman pohon seperti ini diharapkan menjadi kesadaran bagi masyarakat untuk lebih mencintai bumi dan merawat alam demi masa depan anak cucu kita.
(Ls/Kphtala)

0   0
Bagikan :

Ada pertanyaan mengenai pengalaman ini ? Diskusikan pada kolom komentar ini