PELAIHARI - Mengawali kegiatan awal tahun 2023, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Suprastowo, SP bersama Kepala KPH Tanah Laut, Rahmad Riansyah, S.Hut., MP tetap konsisten melakukan sosialisasi Gerakan Revolusi Hijau yang dicanangkan oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor. Diselenggarakan di Aula Serbaguna Desa Alur, Kecamatan Jorong, acara sosialisasi ini juga turut berhadir Ketua DPRD Kabupaten Tanah Laut, Muslimin.

                                                   

Dihadiri oleh masyarakat Desa Alur dan dibuka oleh Kepala Desa, Dwi Supriyanto, acara Sosialiasi Propemperda, Rancangan Perda dan Peraturan Perundang Undangan (Sosper) Perda Kalimantan Selatan Nomor 7 Tahun 2018 tentang Gerakan Revolusi Hijau begitu serius dan lancar dilaksanakan.

                                                

Kepala KPH Tanah Laut, Rahmad Riansyah, S.Hut., MP mengarahkan staf KPH Tanah Laut untuk ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Beliau memaparkan awal mula munculnya Gerakan Revolusi Hijau. Bermula dari lahan kritis di Kalimantan Selatan pada tahun 2017 yang menyentuh angka kurang lebih 641.000 Ha. Lahan kritis itu sendiri yakni suatu areal yg tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya dengan indeks kategori tanaman dibawah 200 batang/Ha. Mengingat luasan lahan kritis cukup signifikan saat itu dan Provinsi Kalimantan Selatan berada diurutan 26 dari 33 Provinsi di Indonesia.

                                               

Pemerintah Daerah saat itu hanya mampu menanggulangi sekitar 2.000 Ha/tahun, sehingga perlu waktu cukup lama untuk dapat memperbaikinya. Kemudian, Gubernur H. Sahbirin Noor bersama Komisi DPRD berinisiasi untuk menanggulangi lahan kritis dengan membuat Peraturan Daerah dan mengupayakan target sekitar 35.000 Ha/tahun meskipun di lapangan baru terealisasi sekitar 32.000 Ha/tahun saat ini. Beliau menambahkan, dengan adanya kata "Gerakan" didalam Perda tersebut, maka diharapkan masyarakat Kalimantan Selatan juga turut bergerak aktif.

                                               

Selain pemaparan, diakhir acara KPH Tanah Laut melakukan pembagian bibit sebanyak 300 bibit jenis Sirsak, Jengkol dan Tabebuya untuk para peserta yang diharapkan masyarakat langsung melakukan pengaplikasian Gerakan Revolusi Hijau ini dimulai dari lingkungan rumah.

cloud
cloud

KOMISI II DPRD GANDENG KPH TALA SOSIALISASI GERAKAN REVJO 


blog

PELAIHARI - Mengawali kegiatan awal tahun 2023, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Suprastowo, SP bersama Kepala KPH Tanah Laut, Rahmad Riansyah, S.Hut., MP tetap konsisten melakukan sosialisasi Gerakan Revolusi Hijau yang dicanangkan oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor. Diselenggarakan di Aula Serbaguna Desa Alur, Kecamatan Jorong, acara sosialisasi ini juga turut berhadir Ketua DPRD Kabupaten Tanah Laut, Muslimin.

                                                   

Dihadiri oleh masyarakat Desa Alur dan dibuka oleh Kepala Desa, Dwi Supriyanto, acara Sosialiasi Propemperda, Rancangan Perda dan Peraturan Perundang Undangan (Sosper) Perda Kalimantan Selatan Nomor 7 Tahun 2018 tentang Gerakan Revolusi Hijau begitu serius dan lancar dilaksanakan.

                                                

Kepala KPH Tanah Laut, Rahmad Riansyah, S.Hut., MP mengarahkan staf KPH Tanah Laut untuk ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Beliau memaparkan awal mula munculnya Gerakan Revolusi Hijau. Bermula dari lahan kritis di Kalimantan Selatan pada tahun 2017 yang menyentuh angka kurang lebih 641.000 Ha. Lahan kritis itu sendiri yakni suatu areal yg tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya dengan indeks kategori tanaman dibawah 200 batang/Ha. Mengingat luasan lahan kritis cukup signifikan saat itu dan Provinsi Kalimantan Selatan berada diurutan 26 dari 33 Provinsi di Indonesia.

                                               

Pemerintah Daerah saat itu hanya mampu menanggulangi sekitar 2.000 Ha/tahun, sehingga perlu waktu cukup lama untuk dapat memperbaikinya. Kemudian, Gubernur H. Sahbirin Noor bersama Komisi DPRD berinisiasi untuk menanggulangi lahan kritis dengan membuat Peraturan Daerah dan mengupayakan target sekitar 35.000 Ha/tahun meskipun di lapangan baru terealisasi sekitar 32.000 Ha/tahun saat ini. Beliau menambahkan, dengan adanya kata "Gerakan" didalam Perda tersebut, maka diharapkan masyarakat Kalimantan Selatan juga turut bergerak aktif.

                                               

Selain pemaparan, diakhir acara KPH Tanah Laut melakukan pembagian bibit sebanyak 300 bibit jenis Sirsak, Jengkol dan Tabebuya untuk para peserta yang diharapkan masyarakat langsung melakukan pengaplikasian Gerakan Revolusi Hijau ini dimulai dari lingkungan rumah.


 Lihat Hasil Review

72
1   0

Ada pertanyaan mengenai pengalaman ini ? Diskusikan pada kolom komentar ini