Di tengah ancaman yang semakin tinggi terhadap kawasan hutan di Provinsi Lampung khususnya kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Batutegi, tim survei dari KPH Batutegi dan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) menemukan bahwa beberapa jenis satwa mampu bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik di hutan ini. Salah satu satwa tersebut ialah kucing emas (Pardofelis temminckii). Dari hasil survei, terlihat induk kucing ini sedang membawa anaknya dan di tempat lain terlihat anak kucing ini sedang beraktivitas bersama induknya.
Penemuan aktivitas anak kucing ini terekam oleh kamera jebak (camera trap) pada bulan Mei 2022 lalu. Hal ini tentunya sangat menggembirakan namun juga menjadi tantangan ke depan untuk bisa mempertahankan kawasan KPHL Batutegi supaya tetap terjaga dengan baik. Ruang bagi satwa liar adalah salah satu komponen penting supaya mereka tetap mampu bertahan hidup dan berkembang biak dalam kawasan hutan ini.
KPHL Batutegi bersama dengan YIARI masih melakukan pendataan terhadap potensi keanekaragaman hayati yang ada di kawasan hutan tersebut dengan menggunakan camera trap kamera penjebak. Kamera dipasang dengan sistematis berdasarkan grid yang telah ditentukan yaitu 2x2 km dan tersebar di seluruh kawasan khususnya blok inti. Hasil sementara pemasangan kamera penjebak ini mendapatkan beberapa satwa seperti harimau sumatra, kucing emas, beruang madu, macan dahan, kambing hutan, serta banyak jenis satwa lainnya. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan survei yang pernah dilakukan pada tahun sebelumnya, yaitu tahun 2018.
Pada Maret 2022 lalu, Dinas kehutanan Provinsi Lampung, KPH Batutegi dan YIARI memublikasi sebuah buku tentang potensi keanekaragaman hayati yang ada di kawasan KPH Batu tegi khususnya jenis burung dengan judul “Burung Liar Kawasan Hutan KPH Batutegi: Menyingkap Keragaman Burung di Hutan Lindung Batu Tegi”. Dalam buku tersebut disebutkan tentang temuan-temuan jenis burung yang tersebar di kawasan Hutan Lindung Batutegi dengan total 245 jenis burung yang ditemukan yang tergabung dalam 61 famili. Hal ini merupakan salah satu buah dari hasil pendataan dan monitoring biodiversitas yang konsisten oleh KPH Batutegi dan YIARI.
Menjaga hutan tidaklah mungkin dilakukan sendiri oleh pengelola kawasan yaitu KPH Batutegi. Untuk itu maka berbagai pihak bersama-sama menjaga dan merawat hutan ini agar tetap lestari. Hal ini dilakukan supaya masyarakat mendapatkan manfaat yang besar dari kelestariannya.
Di tengah ancaman yang semakin tinggi terhadap kawasan hutan di Provinsi Lampung khususnya kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Batutegi, tim survei dari KPH Batutegi dan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) menemukan bahwa beberapa jenis satwa mampu bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik di hutan ini. Salah satu satwa tersebut ialah kucing emas (Pardofelis temminckii). Dari hasil survei, terlihat induk kucing ini sedang membawa anaknya dan di tempat lain terlihat anak kucing ini sedang beraktivitas bersama induknya.
Penemuan aktivitas anak kucing ini terekam oleh kamera jebak (camera trap) pada bulan Mei 2022 lalu. Hal ini tentunya sangat menggembirakan namun juga menjadi tantangan ke depan untuk bisa mempertahankan kawasan KPH Batutegi supaya tetap terjaga dengan baik. Ruang bagi satwa liar adalah salah satu komponen penting supaya mereka tetap mampu bertahan hidup dan berkembang biak dalam kawasan hutan ini.
KPH Batutegi bersama dengan YIARI masih melakukan pendataan terhadap potensi keanekaragaman hayati yang ada di kawasan hutan tersebut dengan menggunakan camera trap kamera penjebak. Kamera dipasang dengan sistematis berdasarkan grid yang telah ditentukan yaitu 2x2 km dan tersebar di seluruh kawasan khususnya blok inti. Hasil sementara pemasangan kamera penjebak ini mendapatkan beberapa satwa seperti harimau sumatra, kucing emas, beruang madu, macan dahan, kambing hutan, serta banyak jenis satwa lainnya. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan survei yang pernah dilakukan pada tahun sebelumnya, yaitu tahun 2018.
Pada Maret 2022 lalu, Dinas kehutanan Provinsi Lampung, KPH Batutegi dan YIARI memublikasi sebuah buku tentang potensi keanekaragaman hayati yang ada di kawasan KPH Batu tegi khususnya jenis burung dengan judul “Burung Liar Kawasan Hutan KPH Batutegi: Menyingkap Keragaman Burung di Hutan Lindung Batu Tegi”. Dalam buku tersebut disebutkan tentang temuan-temuan jenis burung yang tersebar di kawasan Hutan Lindung Batutegi dengan total 245 jenis burung yang ditemukan yang tergabung dalam 61 famili. Hal ini merupakan salah satu buah dari hasil pendataan dan monitoring biodiversitas yang konsisten oleh KPH Batutegi dan YIARI.
Menjaga hutan tidaklah mungkin dilakukan sendiri oleh pengelola kawasan yaitu KPH Batutegi. Untuk itu maka berbagai pihak bersama-sama menjaga dan merawat hutan ini agar tetap lestari. Hal ini dilakukan supaya masyarakat mendapatkan manfaat yang besar dari kelestariannya.
Sumber: kphbatutegi.com