DULU orang memanfaatkan gula hanya terbatas dalam bentuk gula batok, di mana ukurannya relatif besar sehingga kurang praktis untuk penggunaannya. Seiring dengan perkembangan teknologi dan gaya hidup yang semakin menuntut serba praktis, gula aren sudah banyak dibuat menjadi gula semut. Pemanfaatannya juga semakin luas, tidak hanya untuk masakan tetapi menjadi alternatif pemanis alami pengganti gula tebu.

KTH Giri Madia dan KTH Emas Hijau binaan KPH Rinjani Barat memproduksi gula aren semut dan batok dengan kualitas yang bagus dan telah memperoleh ijin P.IRT dari instansi yang berwenang. Sebagai binaan KPH Rinjani Barat, kedua kelompok tersebut telah memperoleh dukungan peralatan produksi dan rumah produksi yang memadai untuk memproduksi gula aren semut dalam jumlah yang banyak dan kualitas yang baik.

Keunggulan Gula Aren

Mengkonsumsi gula aren ternyata menyehatkan. Gula aren memiliki nilai Indeks Glisemik (IG) yang sangat rendah yaitu IG 35. Artinya penyerapan glukosa berlangsung lambat sehingga pankreas tidak perlu kerja keras lagi. Pada beberapa penderita diabetes terbukti turun kadar gula darahnya setelah mengganti gula putih dengan gula aren.

Nilai IG yang rendah membuat glukosa diserap secara perlahan yang berarti pula, energi tercipta secara perlahan sehingga tubuh bugar lebih lama. Selama proses pembuatannya, tak ada sedikitpun bahan kimia yang ditambahkan, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi. Gula aren banyak mengandung unsur farmakologi yang bermanfaat seperti Riboflavin, Thiamin, Niacin, Ascorbic Acid, Kalsium dan lain-lain yang aman untuk tubuh.

"MARI BERSAMA-SAMA MENJAGA ALAM DAN LINGKUNGAN SEBAGAI WARISAN BAIK UNTUK ANAK CUCU KITA".

“TETAP SEMANGAT, JAGA KESEHATAN DAN UTAMAKAN KESELAMATAN DALAM BEKERJA.”

Sumber : https://www.facebook.com/rinjani.barat.1

cloud
cloud

Gula Aren Semut Produksi KTH Binaan KPH Rinjani Barat


blog

DULU orang memanfaatkan gula hanya terbatas dalam bentuk gula batok, di mana ukurannya relatif besar sehingga kurang praktis untuk penggunaannya. Seiring dengan perkembangan teknologi dan gaya hidup yang semakin menuntut serba praktis, gula aren sudah banyak dibuat menjadi gula semut. Pemanfaatannya juga semakin luas, tidak hanya untuk masakan tetapi menjadi alternatif pemanis alami pengganti gula tebu.

KTH Giri Madia dan KTH Emas Hijau binaan KPH Rinjani Barat memproduksi gula aren semut dan batok dengan kualitas yang bagus dan telah memperoleh ijin P.IRT dari instansi yang berwenang. Sebagai binaan KPH Rinjani Barat, kedua kelompok tersebut telah memperoleh dukungan peralatan produksi dan rumah produksi yang memadai untuk memproduksi gula aren semut dalam jumlah yang banyak dan kualitas yang baik.

Keunggulan Gula Aren

Mengkonsumsi gula aren ternyata menyehatkan. Gula aren memiliki nilai Indeks Glisemik (IG) yang sangat rendah yaitu IG 35. Artinya penyerapan glukosa berlangsung lambat sehingga pankreas tidak perlu kerja keras lagi. Pada beberapa penderita diabetes terbukti turun kadar gula darahnya setelah mengganti gula putih dengan gula aren.

Nilai IG yang rendah membuat glukosa diserap secara perlahan yang berarti pula, energi tercipta secara perlahan sehingga tubuh bugar lebih lama. Selama proses pembuatannya, tak ada sedikitpun bahan kimia yang ditambahkan, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi. Gula aren banyak mengandung unsur farmakologi yang bermanfaat seperti Riboflavin, Thiamin, Niacin, Ascorbic Acid, Kalsium dan lain-lain yang aman untuk tubuh.

"MARI BERSAMA-SAMA MENJAGA ALAM DAN LINGKUNGAN SEBAGAI WARISAN BAIK UNTUK ANAK CUCU KITA".

“TETAP SEMANGAT, JAGA KESEHATAN DAN UTAMAKAN KESELAMATAN DALAM BEKERJA.”

Sumber : https://www.facebook.com/rinjani.barat.1

166
4   0

Ada pertanyaan mengenai pengalaman ini ? Diskusikan pada kolom komentar ini