PELAIHARI - Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) adalah suatu peristiwa terbakarnya hutan dan atau lahan, baik secara alami maupun oleh perbuatan manusia yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Menghadapi musim kemarau tahun ini, dimana juga memasuki siklus 4 tahunan yaitu masuk pada tahun 2023, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tanah Laut melakukan upaya serius untuk mengurangi intensitas kejadian serta dampak dan risiko yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan dan lahan.

                                                                   

KPH Tanah Laut bersama para pemegang izin PPKH dan PBPH untuk dapat saling bahu membahu mencegah dan menanggulangi karhutla khususnya di kawasan kerja KPH Tanah Laut melakukan rapat yang diselenggarakan di Aula KPH Tanah Laut pada Senin (06/02) yang dipimpin langsung oleh Kepala KPH Tanah Laut, Rahmad Riansyah, S.Hut., MP beserta Kepala Seksi Perlindungan Hutan, Agus Suparno, SST dan Koordinator Kebakaran Hutan dan Lahan, Joko Sulistiyono, A.Md.

                                                                   

Dalam arahannya, KKPH Tanah Laut memberikan langkah langkah persiapan menghadapi karhutla, diantaranya sosialisasi, patroli rutin, pemasangan papan peringatan dan penyebaran leaflet, membuat data sarana pengendalian karhutla meliputi mobil pemadam dan mesin semprot, membuat data sumber air untuk pemadaman meliputi bendungan dan sungai serta membuat data personil penanganan karhutla meliputi pembina, komandan regu, anggota, dan logistik. 

                                                                   

Selain itu, beliau juga menambahkan bahwa peralatan p3k di pondok kerja harus disiapkan beserta obat lainnya, peta pengendalian kebakaran, serta leaflet yang nantinya dapat dikoordinasikan dengan Dinas Kehutanan. Adapun harapan dan sinergitas ini dapat terjalin dengan baik, sehingga kita dapat siap menghadapi karhutla di tahun 2023.

Novi (KPH -TALA) Sofia Nihayah, Kiki MAGANG ULM 2023

cloud
cloud

KPH TANAH LAUT DAN PPKH SIAP MENGHADAPI KARHUTLA 2023


blog

PELAIHARI - Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) adalah suatu peristiwa terbakarnya hutan dan atau lahan, baik secara alami maupun oleh perbuatan manusia yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Menghadapi musim kemarau tahun ini, dimana juga memasuki siklus 4 tahunan yaitu masuk pada tahun 2023, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tanah Laut melakukan upaya serius untuk mengurangi intensitas kejadian serta dampak dan risiko yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan dan lahan.

                                                                   

KPH Tanah Laut bersama para pemegang izin PPKH dan PBPH untuk dapat saling bahu membahu mencegah dan menanggulangi karhutla khususnya di kawasan kerja KPH Tanah Laut melakukan rapat yang diselenggarakan di Aula KPH Tanah Laut pada Senin (06/02) yang dipimpin langsung oleh Kepala KPH Tanah Laut, Rahmad Riansyah, S.Hut., MP beserta Kepala Seksi Perlindungan Hutan, Agus Suparno, SST dan Koordinator Kebakaran Hutan dan Lahan, Joko Sulistiyono, A.Md.

                                                                   

Dalam arahannya, KKPH Tanah Laut memberikan langkah langkah persiapan menghadapi karhutla, diantaranya sosialisasi, patroli rutin, pemasangan papan peringatan dan penyebaran leaflet, membuat data sarana pengendalian karhutla meliputi mobil pemadam dan mesin semprot, membuat data sumber air untuk pemadaman meliputi bendungan dan sungai serta membuat data personil penanganan karhutla meliputi pembina, komandan regu, anggota, dan logistik. 

                                                                   

Selain itu, beliau juga menambahkan bahwa peralatan p3k di pondok kerja harus disiapkan beserta obat lainnya, peta pengendalian kebakaran, serta leaflet yang nantinya dapat dikoordinasikan dengan Dinas Kehutanan. Adapun harapan dan sinergitas ini dapat terjalin dengan baik, sehingga kita dapat siap menghadapi karhutla di tahun 2023.

Novi (KPH -TALA) Sofia Nihayah, Kiki MAGANG ULM 2023


 Lihat Hasil Review

0   0
Bagikan :

Ada pertanyaan mengenai pengalaman ini ? Diskusikan pada kolom komentar ini