TARAKAN – Melihat tingginya kerawanan akan kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada sejumlah wilayah hutan lindung di Kota Tarakan, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Tarakan, Ridwanto Suma berencana mengusulkan penyediaan sarana-prasarana pengendalian karhutla yang representatif pada wilayah rawan karhutla dan sulit sumber air kepada Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
“Salah satu kendala pengendalian karhutla di lokasi ini, adalah sumber air yang terbatas. Dari itu, KPH Tarakan akan mengumpulkan data dan dokumentasi yang sistematis untuk menggambarkan akan kebutuhan wadah penampung air yang representatif untuk mempermudah upaya pengendalian api pada saat kejadian karhutla di wilayah ini,” kata Suma di lokasi kejadian karhutla, Jum’at (6/9) sore.
Data yang akan dilengkapi, diantaranya data kejadian karhutla selama beberapa tahun belakangan, tingkat kekritisan lahan, bukaan lahan didalam hutan lindung, keberadaan sumber air didalam wilayah hutan lindung, dan lainnya. Untuk melengkapinya, KPH Tarakan juga akan menyediakan dokumentasi berupa foto-foto hasil pencitraan udara melalui drone, citra satelit, dan lainnya. “Mungkin akan dibangun beberapa wadah penampung stok air di beberapa titik yang rawan karhutla dan minim sumber air didalam hutan lindung. Karena, sumber air ini penting agar pengendalian api lebih cepat sehingga penyebarannya tidak meluas,” tuturnya.(*/tim)