BEE BREEDING CENTER DI KPH LAKITAN BC

(KPH Lakitan Bukit Cogong/Sumatera Selatan/Telp-WA: 08117236333)

Perkembangan budidaya lebah di Indonesia saat ini semakin meningkat, baik lebah apis mapun trigona. Budiaya lebah tersebut selain menghasilkan keuntungan financial dan yang tak kalah penting adalah dampak kelestarian ekologi.

Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia berpotensi besar untuk pengembangan usaha perlebahan, berbagai tanaman baik pertanian, perkebunan dan tentunya kehutanan, dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan lebah. Lebah trigona merupakan jenis lebah tanpa sengat yang menghasilkan madu dengan banyak khasiat.

Dengan sifatnya yang unik lebah trigona dapat budidayakan di mana saja dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan syarat terdapat ketersediaan sumber pakan lebah secara berkesinambungan penghasil nektar dan pollen maupun resin atau getah yang dihasilkan tanaman.

Produk utama dari lebah ini adalah madu, pollen dan propolis. Dibanding madu dari lebah jenis lainnya madu yang diproduksi lebah trigona ini relatif lebih mahal dibandingkan dengan madu dorsata maupun mellifera, hal ini karena madu yang dihasilkan dalam jumlah yang lebih sedikit dan yang terpenting adalah kandungan nutrisi yang lebih baik dan ragam khasiat

Untuk keperluan bududiaya lebah trigona, bibit lebah masih mengandalkan ketersediaan di alam dengan cara melakukan berburuan. Berburuan lebah trigona di Indonesia masih dan terus dilakukan dengan cara menebang pohon sebagai habitat atau tempat hidup lebah. Apabila kegiatan perburuan lebah trigona terus dilakukan di hutan, akan mengakibatkan rusaknya hutan yang secara tidak langsung akan mengancam kelestarian hutan itu sendiri bahkan dapat berdapat terjadinya kepunahan lebah trigona di alam.

Meningkatkan minat budidaya lebah khususnya jenis lebah trigona semakin meingkatnya permintaan bibit trigona tentu harus dibarengi dengan ketersediaan koloni sebagai sumber kegiatan budidaya lebah trigona yang tidak bisa terus menerus mengadalkan ketersediaan bibit dari alam.

Sehingga untuk mengurangi perburuan lebah di alam dan memenuhi permintaan koloni trigona diperlukan penyediaan bibit melalui budi daya (Breeding Center)

KPH lakitan Bukit Cogong melalui program Forest Investmen Program-FIP 2 membangun breeding center lebah trigona dengan nama LBC Bee Breeding Center yang terletak di Desa O Mangun Harjo kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan.

Bediri di atas lahan + 6 ha yang merupakan asset Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan dioptimalkan 2 ha untuk Bee Breeding Center.

Adapaun tujuan utama pembangunan Breeding Center lebah adalah untuk penyediaan bibit trigona. Selain itu juga bisa untuk produksi Madu trigona dan yang dikembangkan oleh KPH Lakitan Bukit Cogong dengan nama Madu Trigona KaPeHa.

Ada 2 jenis lebah trigona yang dikembangkan yaitu biroi dan itama yang menempati 2 barak yang dibangun dengan kapasitas masing-masing 200 koloni.

Untuk memenuhi kebutuhan pakan lebah, saat ini telah tertanam berbagai jenis bunga sebagai pakan utama lebah penhasl nectar dan pollen, diantara nya Bunga Air Mata Pengantin (AMP), Bunga Matahari Mexico, Bunga Batavia, Bunga Xanthostemon, Euphorbia, kumis kucing, pisang, melastoma dan lainnya. Sedangkan untuk sumber resin, saat ini telah tertanam jenis manga dan manggis.

Kondisi saat ini

Lebah yang dikembangkan di lokasi breeding center KPH merupakan lebah unggulan yang produktifitas madunya sangat tinggi yaitu jenis Heterotrigona itama dan Tetragonula biroi. Lebah jenis Heterotrigona itama yang dikembangkan saat ini berjumlah 40 stup dan lebah jenis Tetragonula biroi yang dikembangkan saat ini berjumlah 62 stup.

KPH Lakitan BC terus melakukan peningkatan kapasitas tenaga teknisnya dengan melakukan pelatihan Teknik pemecahan koloni, panen dan pasca panen dengan kelompok tani binaan KPH yang juga melakukan budidaya lebah trigona.

Ada beberapa teknik perbanyakan koloni di Breeding Center KPH yaitu: 1) Teknik kotak susun 2, 2) teknik kotak system rantang, 3) Teknik kotak susun 3 dan 4) pemindahan koloni langsung ke kotak yang baru.

 

 

 

 

 

 

 

Pengelola Bee Breeding Center

Breeding Center KPH dikelola langsung oleh KPH Lakitan-BC dan saat ini dikelola oleh 5 orang yang memiliki tangguang jawab masing-masing yaitu Risdan Antoni, S.Hut sebagai Kasi RPH sekaligus penanggung jawab Bee Breeding Center KPH, Sidiq Pamungkas, S. Hut sebagai tenaga teknis perbanyakan koloni dan Pengolahan Madu, dan 3 orang tenaga teknis: 1). Sugiyatno, SP 2) Ahmad Safei dan 3) Muhamad Ngali serta dibantu tenaga-tenaga PTT KPH

Pengolahan Madu

Selain sebagai breeding center lebah, juga dilakukan kegiatan pengolahan madu baik madu hutan maupun madu trigona. Proses penurunan kadar air madu sesuai standar SNI menggunakan alat Dehuminifier dan pengemasan Madu.

Madu yang dipasarkan KPH memiliki merk dagang MADU KaPeHa, Baik madu hutan, trigona dan mellifera.

Pemasaran Produk (Madu)

Adapun pemasaran madu KaPeHa ini selain melayani penjualan langsung,kerja sama dengan perhotelan di Lubuklinggau, gerai-gerai HHBK di Palembang, juga secara online melalui shopee, Media Sosial yaitu Facebook KPH Lakitan dan Madu hutan Kapeha,  Instagram KPH Lakitan dan MaduHutan Kapeha, Youtube KPH Lakitan.

Kedepan akan dibangun KTH Mart dan Galeri KPH yang menampung produk-produk KTH dibawah binaan KPH Lakitan BC.

Selain sebagai pusat produksi bibit lebah dan produksi Madu, Bee Breeding Center KPH jga sebagai sarana Wisata Edukasi sehingga menerima berabagai kunjungan baik studi banding, auting, fieldtrip, praktimum mahasiswa, wisata dll. Beberapa instasi yang berkunjung diantaranya Komite Konsultatif Provinsi, Dinas Kehuatanan Provinsi Sumsel, BPHP Wil. V Palembang, BSN dan BPSI-LHK, Outing siswa TK, SD, Praktek lapangan Mahasiswa UNMURA, Magang UMP, UNIB Dan IPB, DLL.

Penutup

Diharapkan pemuliaan lebah trigona biroi dan itama yang dilakukan di  LBC Bee Breeding Center, Budidaya lebah trigona di sekitar wiayah KPH terus berkembang maupun populasinya menjadi tetap terjaga.

Dengan budidaya lebah trigona di masyarakat, diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar Kawasan hutan yang secara tidak langsung akan menjaga keberadaan hutan yang ada.

Ke dapan, LBC Bee breeding Center selain fungsi utama sebagai produksi bibit lebah dan produksi madu trigona, juga akan dijadikan sebagai wisata edukasi perlebahan secara profesiona, dan menjadi wisata edukasi perlebahan pertama di Provinsi Sumatera Selatan, yang akan menjadi pusat pembelajaran perlebahan, tidak hanya jenis lebah trigona, juga jenis lebah yang lain baik Apis dorsata, Apis cerana maupun Apis melifera.

 

cloud
cloud

Bee - Breeding Center Lakitan (BCL)


blog

BEE BREEDING CENTER DI KPH LAKITAN BC

(KPH Lakitan Bukit Cogong/Sumatera Selatan/Telp-WA: 08117236333)

Perkembangan budidaya lebah di Indonesia saat ini semakin meningkat, baik lebah apis mapun trigona. Budiaya lebah tersebut selain menghasilkan keuntungan financial dan yang tak kalah penting adalah dampak kelestarian ekologi.

Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia berpotensi besar untuk pengembangan usaha perlebahan, berbagai tanaman baik pertanian, perkebunan dan tentunya kehutanan, dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan lebah. Lebah trigona merupakan jenis lebah tanpa sengat yang menghasilkan madu dengan banyak khasiat.

Dengan sifatnya yang unik lebah trigona dapat budidayakan di mana saja dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan syarat terdapat ketersediaan sumber pakan lebah secara berkesinambungan penghasil nektar dan pollen maupun resin atau getah yang dihasilkan tanaman.

Produk utama dari lebah ini adalah madu, pollen dan propolis. Dibanding madu dari lebah jenis lainnya madu yang diproduksi lebah trigona ini relatif lebih mahal dibandingkan dengan madu dorsata maupun mellifera, hal ini karena madu yang dihasilkan dalam jumlah yang lebih sedikit dan yang terpenting adalah kandungan nutrisi yang lebih baik dan ragam khasiat

Untuk keperluan bududiaya lebah trigona, bibit lebah masih mengandalkan ketersediaan di alam dengan cara melakukan berburuan. Berburuan lebah trigona di Indonesia masih dan terus dilakukan dengan cara menebang pohon sebagai habitat atau tempat hidup lebah. Apabila kegiatan perburuan lebah trigona terus dilakukan di hutan, akan mengakibatkan rusaknya hutan yang secara tidak langsung akan mengancam kelestarian hutan itu sendiri bahkan dapat berdapat terjadinya kepunahan lebah trigona di alam.

Meningkatkan minat budidaya lebah khususnya jenis lebah trigona semakin meingkatnya permintaan bibit trigona tentu harus dibarengi dengan ketersediaan koloni sebagai sumber kegiatan budidaya lebah trigona yang tidak bisa terus menerus mengadalkan ketersediaan bibit dari alam.

Sehingga untuk mengurangi perburuan lebah di alam dan memenuhi permintaan koloni trigona diperlukan penyediaan bibit melalui budi daya (Breeding Center)

KPH lakitan Bukit Cogong melalui program Forest Investmen Program-FIP 2 membangun breeding center lebah trigona dengan nama LBC Bee Breeding Center yang terletak di Desa O Mangun Harjo kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan.

Bediri di atas lahan + 6 ha yang merupakan asset Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan dioptimalkan 2 ha untuk Bee Breeding Center.

Adapaun tujuan utama pembangunan Breeding Center lebah adalah untuk penyediaan bibit trigona. Selain itu juga bisa untuk produksi Madu trigona dan yang dikembangkan oleh KPH Lakitan Bukit Cogong dengan nama Madu Trigona KaPeHa.

Ada 2 jenis lebah trigona yang dikembangkan yaitu biroi dan itama yang menempati 2 barak yang dibangun dengan kapasitas masing-masing 200 koloni.

Untuk memenuhi kebutuhan pakan lebah, saat ini telah tertanam berbagai jenis bunga sebagai pakan utama lebah penhasl nectar dan pollen, diantara nya Bunga Air Mata Pengantin (AMP), Bunga Matahari Mexico, Bunga Batavia, Bunga Xanthostemon, Euphorbia, kumis kucing, pisang, melastoma dan lainnya. Sedangkan untuk sumber resin, saat ini telah tertanam jenis manga dan manggis.

Kondisi saat ini

Lebah yang dikembangkan di lokasi breeding center KPH merupakan lebah unggulan yang produktifitas madunya sangat tinggi yaitu jenis Heterotrigona itama dan Tetragonula biroi. Lebah jenis Heterotrigona itama yang dikembangkan saat ini berjumlah 40 stup dan lebah jenis Tetragonula biroi yang dikembangkan saat ini berjumlah 62 stup.

KPH Lakitan BC terus melakukan peningkatan kapasitas tenaga teknisnya dengan melakukan pelatihan Teknik pemecahan koloni, panen dan pasca panen dengan kelompok tani binaan KPH yang juga melakukan budidaya lebah trigona.

Ada beberapa teknik perbanyakan koloni di Breeding Center KPH yaitu: 1) Teknik kotak susun 2, 2) teknik kotak system rantang, 3) Teknik kotak susun 3 dan 4) pemindahan koloni langsung ke kotak yang baru.

 

 

 

 

 

 

 

Pengelola Bee Breeding Center

Breeding Center KPH dikelola langsung oleh KPH Lakitan-BC dan saat ini dikelola oleh 5 orang yang memiliki tangguang jawab masing-masing yaitu Risdan Antoni, S.Hut sebagai Kasi RPH sekaligus penanggung jawab Bee Breeding Center KPH, Sidiq Pamungkas, S. Hut sebagai tenaga teknis perbanyakan koloni dan Pengolahan Madu, dan 3 orang tenaga teknis: 1). Sugiyatno, SP 2) Ahmad Safei dan 3) Muhamad Ngali serta dibantu tenaga-tenaga PTT KPH

Pengolahan Madu

Selain sebagai breeding center lebah, juga dilakukan kegiatan pengolahan madu baik madu hutan maupun madu trigona. Proses penurunan kadar air madu sesuai standar SNI menggunakan alat Dehuminifier dan pengemasan Madu.

Madu yang dipasarkan KPH memiliki merk dagang MADU KaPeHa, Baik madu hutan, trigona dan mellifera.

Pemasaran Produk (Madu)

Adapun pemasaran madu KaPeHa ini selain melayani penjualan langsung,kerja sama dengan perhotelan di Lubuklinggau, gerai-gerai HHBK di Palembang, juga secara online melalui shopee, Media Sosial yaitu Facebook KPH Lakitan dan Madu hutan Kapeha,  Instagram KPH Lakitan dan MaduHutan Kapeha, Youtube KPH Lakitan.

Kedepan akan dibangun KTH Mart dan Galeri KPH yang menampung produk-produk KTH dibawah binaan KPH Lakitan BC.

Selain sebagai pusat produksi bibit lebah dan produksi Madu, Bee Breeding Center KPH jga sebagai sarana Wisata Edukasi sehingga menerima berabagai kunjungan baik studi banding, auting, fieldtrip, praktimum mahasiswa, wisata dll. Beberapa instasi yang berkunjung diantaranya Komite Konsultatif Provinsi, Dinas Kehuatanan Provinsi Sumsel, BPHP Wil. V Palembang, BSN dan BPSI-LHK, Outing siswa TK, SD, Praktek lapangan Mahasiswa UNMURA, Magang UMP, UNIB Dan IPB, DLL.

Penutup

Diharapkan pemuliaan lebah trigona biroi dan itama yang dilakukan di  LBC Bee Breeding Center, Budidaya lebah trigona di sekitar wiayah KPH terus berkembang maupun populasinya menjadi tetap terjaga.

Dengan budidaya lebah trigona di masyarakat, diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar Kawasan hutan yang secara tidak langsung akan menjaga keberadaan hutan yang ada.

Ke dapan, LBC Bee breeding Center selain fungsi utama sebagai produksi bibit lebah dan produksi madu trigona, juga akan dijadikan sebagai wisata edukasi perlebahan secara profesiona, dan menjadi wisata edukasi perlebahan pertama di Provinsi Sumatera Selatan, yang akan menjadi pusat pembelajaran perlebahan, tidak hanya jenis lebah trigona, juga jenis lebah yang lain baik Apis dorsata, Apis cerana maupun Apis melifera.

 

8   0
Bagikan :

Ada pertanyaan mengenai pengalaman ini ? Diskusikan pada kolom komentar ini