Pelaihari - Kegiatan penanaman mangrove ini dilaksanakan di Pesisir Pantai Pagatan Besar Desa Pagatan Besar Kec. Takisung Kab. Tanah Laut. Dihadiri langsung oleh Kasi Perlindungan Hutan Agus Suparno, SST beserta Staf, Kepala DPRKPLH, Kapolsek Takisung, Dandim 1009 Tanah Laut, Ketua GP Farmasi Kalsel, Ketua PD IAI Kalsel, Ketua PAFI Kalsel, Ketua PC IAI Tanah Laut, Ketua PAFI IAI Tanah Laut, Kwarcab Tanah Laut, Camat Takisung, Kades Pagatan Besar, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT. Panen Embun Kemakmuran, PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk dan warga setempat. (31/10)



BPOM sendiri bertugas menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Badan POM turut serta peduli dan mengambil langkah untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui kegiatan dengan tema " Net Zero Carbon Programme". Sebagai salah satu bukti tanggung jawab nya serta sekaligus bukti komitmen terhadap lingkungan ikut berkontribusi dan berpartisipasi dalam program Rehabilitasi dan Konservasi Ekosistem Mangrove. Adapun jumlah bibit yang ditanam sebanyak 2000 batang dengan jenis Mangrove Rhizophora.



Agus Suparno menyampaikan Tanaman mangrove memiliki berbagai manfaat dan peran yang amat krusial bagi keberlanjutan lingkungan. Hutan mangrove diyakini bermanfaat menstabilkan garis pantai, mengurangi erosi dari gelombang badai, arus ombak dan pasang surut. Sistem akar mangrove yang rumit juga membuat hutan ini menarik bagi ikan dan organisme lain yang mencari makanan dan berlindung dari predator. "Ucap beliau.

Indonesia sendiri memiliki lahan mangrove terluas di dunia yakni seluas 3,3 juta hektar yang harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Topografi wilayah pesisir pantai sungai bakau yang sebagian berbatasan langsung dengan garis pantai yang cukup panjang, inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Penanaman mangrove menjadi salah satu hal yang cukup signifikan untuk menjaga supaya terhindar dari bahaya abrasi, pasang surut air laut yang berakibat pada abrasi dan hal lainnya.



Proses pelestarian tidak dilakukan hanya sebatas awal fase penanaman semata, tetapi dilanjutkan dengan perawatan demi hasil yang maksimal dan Besarnya dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan yang selalu menyokong bibit-bibit yang baik untuk penanaman di wilayah kerja KPH Tanah Laut.


Hutan Lestari, Masyarakat Sejahtera.



Pembuat Laporan,
Lukman_KPH Tala

cloud
cloud

KPH TALA KOLABORASI DENGAN BPOM HIJAUKAN PESISIR PANTAI "NET ZERO CARBON PROGRAMME"


blog

Pelaihari - Kegiatan penanaman mangrove ini dilaksanakan di Pesisir Pantai Pagatan Besar Desa Pagatan Besar Kec. Takisung Kab. Tanah Laut. Dihadiri langsung oleh Kasi Perlindungan Hutan Agus Suparno, SST beserta Staf, Kepala DPRKPLH, Kapolsek Takisung, Dandim 1009 Tanah Laut, Ketua GP Farmasi Kalsel, Ketua PD IAI Kalsel, Ketua PAFI Kalsel, Ketua PC IAI Tanah Laut, Ketua PAFI IAI Tanah Laut, Kwarcab Tanah Laut, Camat Takisung, Kades Pagatan Besar, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT. Panen Embun Kemakmuran, PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk dan warga setempat. (31/10)



BPOM sendiri bertugas menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Badan POM turut serta peduli dan mengambil langkah untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui kegiatan dengan tema " Net Zero Carbon Programme". Sebagai salah satu bukti tanggung jawab nya serta sekaligus bukti komitmen terhadap lingkungan ikut berkontribusi dan berpartisipasi dalam program Rehabilitasi dan Konservasi Ekosistem Mangrove. Adapun jumlah bibit yang ditanam sebanyak 2000 batang dengan jenis Mangrove Rhizophora.



Agus Suparno menyampaikan Tanaman mangrove memiliki berbagai manfaat dan peran yang amat krusial bagi keberlanjutan lingkungan. Hutan mangrove diyakini bermanfaat menstabilkan garis pantai, mengurangi erosi dari gelombang badai, arus ombak dan pasang surut. Sistem akar mangrove yang rumit juga membuat hutan ini menarik bagi ikan dan organisme lain yang mencari makanan dan berlindung dari predator. "Ucap beliau.

Indonesia sendiri memiliki lahan mangrove terluas di dunia yakni seluas 3,3 juta hektar yang harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Topografi wilayah pesisir pantai sungai bakau yang sebagian berbatasan langsung dengan garis pantai yang cukup panjang, inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Penanaman mangrove menjadi salah satu hal yang cukup signifikan untuk menjaga supaya terhindar dari bahaya abrasi, pasang surut air laut yang berakibat pada abrasi dan hal lainnya.



Proses pelestarian tidak dilakukan hanya sebatas awal fase penanaman semata, tetapi dilanjutkan dengan perawatan demi hasil yang maksimal dan Besarnya dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan yang selalu menyokong bibit-bibit yang baik untuk penanaman di wilayah kerja KPH Tanah Laut.


Hutan Lestari, Masyarakat Sejahtera.



Pembuat Laporan,
Lukman_KPH Tala

70
2   0

Ada pertanyaan mengenai pengalaman ini ? Diskusikan pada kolom komentar ini