E-LEARNING SEBAGAI METODOLOGI PEMBELAJARAN

Oleh: Erfan Noor Yulian, S.Hut, M.Si
(Kepala Sub Bidang Perencanaan dan Pengembangan E-learning pada Pusat Diklat SDM LHK)

Dimasa pandemik COVID 19 tahun 2020 ini interaksi manusia secara langsung sangatlah dibatasi bahkan dihindari karena ada kekhawatiran penularan virus berbahaya ini yang cukup cepat. Namun sebagai mahluk sosial manusia tidak dapat hidup tanpa bersosialisasi dan berkomunikasi baik hanya sekedar untuk mengetahui kabar ataupun sampai dengan membahas hal-hal yang berat seperti belajar atau bekerja. Namun semua aktivitas bersosialisasi dan berkomunikasi itu saat ini sudah bukan halangan, karena perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi dan komputer sangat maju yang memungkinkan interaksi antar manusia secara virtual dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Dengan kemajuan teknologi komunikasi dan computer tersebut banyak ide-ide cemerlang yang muncul agar aktivitas selama masa pandemik COVID 19 ini, misalnya belanja online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Rapat Virtual untuk koordinasi pekerjaan, Seminar Virtual untuk sharing pengetahuan, Pendidikan/Pelatihan secara virtual agar siswa atau peserta tetap bisa belajar dan masih banyak lagi aktivitas lainnya yang dilakukan secara virtual yang bertujuan agar tetap bisa eksis dan survive di tengah masa pandemik ini.

Hal yang menarik dalam masa pandemik ini ketika pendidikan/pelatihan dilakukan secara virtual atau dikenal dengan e-learning. Walaupun hal ini bukanlah hal yang baru karena sudah mulai sejak tahun 1990. E-learning pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illionis di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer assisted instruction) dan komputer bernama PLATO. Sejak saat itu, perkembangan e-learning berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, berdasarkan perkembangan e-learning dari dari masa ke masa yang terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi, maka dapat disimpulkan bahwa e-learning akan menjadi sistem pembelajaran masa depan dimana Efektivitas dan fleksibilitas akan menjadi alasan utama, dan ketika pandemik COVID 19 tahun 2020 ini maka e-learning kembali mencuat dan menjadi alternatif yang menjadi primadona dalam proses Pendidikan maupun pelatihan.

Namun dalam praktiknya sangat disayangkan banyak yang belum memahami filosofi dari pada e-learning itu sehingga masih banyak yang menganggap bahwa jika ingin mengubah materi pembelajaran tatap muka (pembelajaran konvensional) ke dalam pembelajaran e-learning mudah saja, tinggal memindahkan semua materi/konten yang berupa file dalam bentuk powerpoint, bahan bacaan dalam bentuk pdf, video, studi kasus dan materi lainnya ke dalam Learning Management System (LMS), dan pekerjaan tersebut pun selesai. Padahal, untuk mengubah sistem pembelajaran (konvensional) tatap muka di kelas menjadi e-learning tidaklah semudah dan segampang itu, karena banyak hal yang perlu dilakukan secara komprehensif untuk mengembangkan sistem e-learning yang baik dan efektif.

cloud
cloud

E-LEARNING SEBAGAI METODOLOGI PEMBELAJARAN


blog

E-LEARNING SEBAGAI METODOLOGI PEMBELAJARAN

Oleh: Erfan Noor Yulian, S.Hut, M.Si
(Kepala Sub Bidang Perencanaan dan Pengembangan E-learning pada Pusat Diklat SDM LHK)

Dimasa pandemik COVID 19 tahun 2020 ini interaksi manusia secara langsung sangatlah dibatasi bahkan dihindari karena ada kekhawatiran penularan virus berbahaya ini yang cukup cepat. Namun sebagai mahluk sosial manusia tidak dapat hidup tanpa bersosialisasi dan berkomunikasi baik hanya sekedar untuk mengetahui kabar ataupun sampai dengan membahas hal-hal yang berat seperti belajar atau bekerja. Namun semua aktivitas bersosialisasi dan berkomunikasi itu saat ini sudah bukan halangan, karena perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi dan komputer sangat maju yang memungkinkan interaksi antar manusia secara virtual dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Dengan kemajuan teknologi komunikasi dan computer tersebut banyak ide-ide cemerlang yang muncul agar aktivitas selama masa pandemik COVID 19 ini, misalnya belanja online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Rapat Virtual untuk koordinasi pekerjaan, Seminar Virtual untuk sharing pengetahuan, Pendidikan/Pelatihan secara virtual agar siswa atau peserta tetap bisa belajar dan masih banyak lagi aktivitas lainnya yang dilakukan secara virtual yang bertujuan agar tetap bisa eksis dan survive di tengah masa pandemik ini.

Hal yang menarik dalam masa pandemik ini ketika pendidikan/pelatihan dilakukan secara virtual atau dikenal dengan e-learning. Walaupun hal ini bukanlah hal yang baru karena sudah mulai sejak tahun 1990. E-learning pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illionis di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer assisted instruction) dan komputer bernama PLATO. Sejak saat itu, perkembangan e-learning berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, berdasarkan perkembangan e-learning dari dari masa ke masa yang terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi, maka dapat disimpulkan bahwa e-learning akan menjadi sistem pembelajaran masa depan dimana Efektivitas dan fleksibilitas akan menjadi alasan utama, dan ketika pandemik COVID 19 tahun 2020 ini maka e-learning kembali mencuat dan menjadi alternatif yang menjadi primadona dalam proses Pendidikan maupun pelatihan.

Namun dalam praktiknya sangat disayangkan banyak yang belum memahami filosofi dari pada e-learning itu sehingga masih banyak yang menganggap bahwa jika ingin mengubah materi pembelajaran tatap muka (pembelajaran konvensional) ke dalam pembelajaran e-learning mudah saja, tinggal memindahkan semua materi/konten yang berupa file dalam bentuk powerpoint, bahan bacaan dalam bentuk pdf, video, studi kasus dan materi lainnya ke dalam Learning Management System (LMS), dan pekerjaan tersebut pun selesai. Padahal, untuk mengubah sistem pembelajaran (konvensional) tatap muka di kelas menjadi e-learning tidaklah semudah dan segampang itu, karena banyak hal yang perlu dilakukan secara komprehensif untuk mengembangkan sistem e-learning yang baik dan efektif.

91
1   0

Ada pertanyaan mengenai pengalaman ini ? Diskusikan pada kolom komentar ini