Kepala Dinas LHK Provinsi NTB, Julmansyah, S.Hut., M.A.P
Mataram (Suara NTB) – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB sudah membangun kerjasama dengan salah satu perusahaan produsen propolis di Indonesia, yaitu PT. Nutrima untuk mengembangkan budidaya madu trigona yang akan dijadikan sumber bahan baku propolis untuk kebutuhan farmasi di Indonesia.
Beberapa daerah sentra budidaya madu trigono di Lombok dan Sumbawa sudah diberikan pendampingan untuk pengembangan budidaya madu lebah hitam ini. Dari Wikipedia dijelaskan, propolis atau lem lebah adalah suatu zat resin yang dikumpulkan oleh lebah madu dari sumber tumbuhan seperti aliran getah atau tunas pohon. Propolis disebut-sebut sangat berkhasiat sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Kepala Dinas LHK Provinsi NTB, Julmansyah, S.Hut., M.A.P di kantornya, Jumat, 30 September 2022 menerangkan, dalam konteks penghasil madu, Pulau Sumbawa dijadikan klaster sumber madu hutan. Sementara di Pulau Lombok dijadikan kluster madu budidaya, terutama madu trigona. “Di Sekitar utara Lombok, kemudian di Karang Bayan Lombok Barat, kemudian ada juga di Sekotong banyak budidaya madu trigona. Di Batulanteh Sumbawa juga ada sekarang propolis padatnya sekitar 35 Kg. Makanya kita dorong produk baru dari budidaya lebah madu trigona, yaitu propolis,” jelas kepala dinas.
Kerjasama antara Pemprov NTB dengan perusahaan farmasi ini, lanjut kepala dinas, provinsi ini sudah dijadikan sumber bahan baku propolis beku. Untuk mengambil propolis yang terdapat di sarang-sarang madu trigona ini, kata Julmansyah, dibutuhkan teknologi khusus. Terknologi tersebut hanya dimiliki oleh PT. Nutrima ini di Bogor, Jawa Barat.
Dia menambahkan, dalam rangka pengembangan budidaya madu trigona ini, rencananya akan dilakukan di KPH Batulanteh di Pulau Sumbawa, dan di KPH Rinjani Barat dan Pelangan Tastura. Dinas LHK sudah memberikan pelatihan pembuatan propolis batang sebagai ro material untuk menghasilkan propolis cair.
Selain itu, Dinas LHK NTB tengah melakukan pendataan jumlah stup budidaya madu trigona ini di tiga KPH dimaksud. Dari hasil pendataan ini nantinya akan diketahui potensi propolis batang yang dapat dihasilkan. Selama ini, kata mantan Kepala Perpustakaan dan Arsip daerah Provinsi NTB ini, Indonesia adalah pengimpor bahan baku propolis batang untuk memenuhi permintaan pasar di dalam negeri. Indonesia mengikhtiarkan untuk menghasilkan propolis sendiri. Yang sumber utama bahan bakunya berasal dari NTB.
“Kedepan kita bisa jadi penyuplai bahan baku propolis batang. Kita sedang berproses. Kalau sudah ketemu potensinya, alat-alat untuk menghasilkan langsung propolis cair ini bisa dibawa ke NTB tanpa bahan bakunya harus dibawa ke Bogor. Kita sedang menuju ke arah sana, NTB akan punya produk unggulan propolis trigona. Nilai ekonomisnya besar. Karena 6 mililiter saja Rp100 ribu,” demikian Julmansyah. (bul)
Sumber : www.suarantb.com