Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah, Gamal Abdul Kahar, Selasa, 6 Agustus 2019 mengatakan, potensi sektor kehutanan khususnya hasil hutan bukan kayu cukup potensial karena tersedia dalam jumlah yang besar.

“Namun belum dikembangkan secara optimal,” ungkapnya saat jadi pembicara seminar Mekanisme Kredit dan Peluang Pendanaan yang dilaksanakan oleh KPH Dampelas Tinombo bekerjasama dengan Forest Investment Programme  di salah satu Hotel di Kota Palu.

Gamal mengatakan, dari sisi kredit, pembiayaan yang diberikan terhadap sektor pertanian dan kehutanan masih relatif kecil, sehingga perlu sinergi antar pemangku kepentingan agar produk-produk hasil hutan bukan kayu seperti gula aren, gula semut, rotan dan lainnya bisa optimal.

“Salah satu upaya yang bisa ditempuh adalah dengan meningkatkan kapasitas pelaku usaha perhutanan, bisa melalui coaching dan monitoring,”ujarnya.

Selain itu pula, untuk mendukung pembiayaan rantai usaha hasil hutan bukan kayu bisa melalui fasilitas pembiayaan berupa pembiayaan modal kerja dan kredit investasi serta penguatan produksi melalui monitoring dan pengendalian kualitas  termasuk pemasaran serta penjualan.

Sementara it untuk kelembagaan usaha, Gamal mengatakandiperlukan legalitas atau izin  usaha, manajemen, hingga laporan keuangan. Disamping itu, penggunaan teknologi yang modern dan efisien termasuk pemasaran yang kontinyu dan terdokumentasi dengan baik.

Gamal menjelaskan, strategi optimalisasi diperlukan keterlibatan para pihak, diantaranya Bumdes dalam pemasaran dan penjualan produk, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam penguatan produksi dan pengendalian kualitas, Dinas Koperasi dan UKM dalam penguatan pemasaran melalui keikutsertaan expo, pameran, dan lainnya, serta Dinas Penanaman Modal dalam pencarian calon investor atau pembeli potensial skala besar.

“Sedangkan keterlibatan Lembaga Jasa Keuangan yakni dalam penguatan permodalan melalui skim-skim kredit yang tepat sasaran,” tegasnya.

Kegiatan yang difasilitasi oleh KPH Dampelas Tinombo Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah ini dihadiri perwakilan Kelompok Tani Hutan dari Kabupaten Donggala dan beberapa kabupaten di Sulteng. Turut hadir perwakilan Bank Mandiri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Kulawi.

Sumber : http://metrosulawesi.id/2019/08/08/pembiayaan-sektor-kehutanan-masih-minim

cloud
cloud

Pembiayaan Sektor Kehutanan Masih Minim


blog

Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah, Gamal Abdul Kahar, Selasa, 6 Agustus 2019 mengatakan, potensi sektor kehutanan khususnya hasil hutan bukan kayu cukup potensial karena tersedia dalam jumlah yang besar.

“Namun belum dikembangkan secara optimal,” ungkapnya saat jadi pembicara seminar Mekanisme Kredit dan Peluang Pendanaan yang dilaksanakan oleh KPH Dampelas Tinombo bekerjasama dengan Forest Investment Programme  di salah satu Hotel di Kota Palu.

Gamal mengatakan, dari sisi kredit, pembiayaan yang diberikan terhadap sektor pertanian dan kehutanan masih relatif kecil, sehingga perlu sinergi antar pemangku kepentingan agar produk-produk hasil hutan bukan kayu seperti gula aren, gula semut, rotan dan lainnya bisa optimal.

“Salah satu upaya yang bisa ditempuh adalah dengan meningkatkan kapasitas pelaku usaha perhutanan, bisa melalui coaching dan monitoring,”ujarnya.

Selain itu pula, untuk mendukung pembiayaan rantai usaha hasil hutan bukan kayu bisa melalui fasilitas pembiayaan berupa pembiayaan modal kerja dan kredit investasi serta penguatan produksi melalui monitoring dan pengendalian kualitas  termasuk pemasaran serta penjualan.

Sementara it untuk kelembagaan usaha, Gamal mengatakandiperlukan legalitas atau izin  usaha, manajemen, hingga laporan keuangan. Disamping itu, penggunaan teknologi yang modern dan efisien termasuk pemasaran yang kontinyu dan terdokumentasi dengan baik.

Gamal menjelaskan, strategi optimalisasi diperlukan keterlibatan para pihak, diantaranya Bumdes dalam pemasaran dan penjualan produk, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam penguatan produksi dan pengendalian kualitas, Dinas Koperasi dan UKM dalam penguatan pemasaran melalui keikutsertaan expo, pameran, dan lainnya, serta Dinas Penanaman Modal dalam pencarian calon investor atau pembeli potensial skala besar.

“Sedangkan keterlibatan Lembaga Jasa Keuangan yakni dalam penguatan permodalan melalui skim-skim kredit yang tepat sasaran,” tegasnya.

Kegiatan yang difasilitasi oleh KPH Dampelas Tinombo Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah ini dihadiri perwakilan Kelompok Tani Hutan dari Kabupaten Donggala dan beberapa kabupaten di Sulteng. Turut hadir perwakilan Bank Mandiri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Kulawi.

Sumber : http://metrosulawesi.id/2019/08/08/pembiayaan-sektor-kehutanan-masih-minim


 Lihat Hasil Review

0   0
Bagikan :

Ada pertanyaan mengenai pengalaman ini ? Diskusikan pada kolom komentar ini