TARAKAN - 1 ekor reptil bertubuh besar yang hidup di air atau buaya yang sementara ini diidentifikasi sebagai Buaya Muara atau Crocodilus porosus berhasil dievakuasi di Pusat Penangkaran Buaya Tarakan, Karang Harapan, Kecamatan Tarakan Barat, Kamis (15/2) sore. Dari keterangan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur (Kaltim), spesies buaya yang terbesar, terpanjang sekaligus terganas di antara jenis-jenis buaya lainnya di dunia ini, sebelumnya ditangkap oleh petugas BKSDA di wilayah Berau, Kaltim. Tepatnya, di kawasan permukiman warga.
Proses evakuasi sendiri, dilakukan oleh BKSDA Kaltim yang dibantu tim Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Tarakan. "Buaya ini dikirim dari Berau menggunakan kapal barang, dalam kondisi telah terikat di bagian-bagian tertentu dan dikurung menggunakan kotak sepanjang badannya yang terbuat dari papan untuk memastikan keamanan selama pelayaran dan proses evakuasi," kata Romy Suprianto yang memimpin tim KPH Tarakan.
Proses pengiriman memakan waktu sekitar 4-5 hari, dan tiba di Pelabuhan SDF Tarakan pada Kamis (15/2) pagi. "Informasi dari BKSDA, panjang badannya mencapai 4 meter plus 1 meter lebih ekornya. Sementara bobot berat badannya, sekitar 500 kilogram," jelasnya.
Adapun jenis kelamin reptil ini, adalah betina. "Proses transfer ke penangkaran sendiri, lancar walau memang harus menggunakan bantuan crane karena bobot badan yang mencapai setengah ton. Tapi, alhamdulillah tidak ada kendala hingga tiba di tempat penangkaran," ucap pria yang menjabat sebagai Polisi Kehutanan Ahli Muda ini. Di penangkaran, Romy berharap sang predator ini akan dirawat sebaik mungkin oleh para pekerja disana.(*/tim)