Hutan Akasia, Sumber Madu KaPeHa

 

KPH Lakitan-Bukit Cogong mengelola kawasan seluas +100.960 Ha yang terdiri dari Unit 6 Lakitan dan Unit 8 Bukit Cogong

Terdapat PBPH seluas + 25.093 ha (PT. Paramitra Mulya Langgeng), areal konsesinya sebagian lahan gambut sehingga dipilih jenis Acacia crassicarpa dan Acacia magium.

Sekitar wilayah Kelola PT. PML terdapat kelompok masyarakat yang terlanjur mengusahakan kawasan hutan sebelum adanya konsesi, untuk usaha pertanian dan perkebunan sehingga perlu diberikan solusi pemanfaatan hutan dan skema yang memungkinkan adalah Kemitraan Kehutanan. 

Kemitraan Kehutanan /memberikan peluang kepada Kelompok Masyarakat untuk mengelola sebagian areal ijin untuk menopang kehidupannya. Selain itu tanaman akasia yang diusahakan oleh PT. PML mempunyai potensi sebagai pakan lebah jenis Apis mellifera. Pakan tersebut tersedia secara terus menerus dan produktivitas madu lebah jenis Apis mellifera juga relatif tinggi dan dibutuhkan hanya dalam waktu + 20 hari untuk bisa dipanen dan menghasilkan madu. 

KPH Lakitan Bukit Cogong, memfasilitasi kelompok masyarakat untuk belajar budidaya lebah mellifera dan memanfaatkan potensi tanaman akasia sebagai sumber pakan lebah dengan bekerja sama dengan PT. Cipta Lebah Berkah (CLB) atau dikenal sebagai Rumah Madu Jambi.

Melalui kegiatan Forest Investment Program - FIP 2, KPH Lakitan-Bukit Cogong membina, mendampingi mulai dari pembentukan KTH hingga mampu membudidayakan lebah dalam wadah KTH Wana Lestari.  Diawali pada bulan oktober tahun 2021 difasilitasi oleh KPH sebanyak 20 kotak/stup, hingga berkembang dan saat ini terdapat sekitiar 285 kotak yang mampu memproduksi Madu + 300 kg sekali panen atau sekitar + 500 kg per bulan. Dengan harga berkisar Rp. 70.000 per kilogram//, maka setiap bulan //akan dihasilkan Rp 35 juta.

Madu yang dihasilkan (Madu KaPeHa) berkualitas, higienis, sesuai SNI (kadar air <22%). Dan untuk mendukung keberlanjutan, KTH Wana Lestari telah mampu memproduksi calon ratu lebah yang bisa menjamin budidaya lebah Apis mellfiera secara berkelanjutan. 

Kemitraan antara KTH Wana Lestari dan PT. PML merupakan simbiosis mutualisme, yaitu KTH memanfaatkan tanaman akasia sebagai pakan utama lebah Apis mellifera sehingga terus menjaga tanaman tersebut dari berbagai gangguan pencurian kayu, illegal logging maupun kebakaran hutan. Pihak PT. PML juga mendapatkan keuntungan dengan terjaganya tanaman Acacia dari berbagai gangguan masyarakat seperti perambahan maupun kebakaran hutan.

cloud
cloud

Hutan Akasia, Sumber Madu KaPeHa


Hutan Akasia, Sumber Madu KaPeHa

 

KPH Lakitan-Bukit Cogong mengelola kawasan seluas +100.960 Ha yang terdiri dari Unit 6 Lakitan dan Unit 8 Bukit Cogong

Terdapat PBPH seluas + 25.093 ha (PT. Paramitra Mulya Langgeng), areal konsesinya sebagian lahan gambut sehingga dipilih jenis Acacia crassicarpa dan Acacia magium.

Sekitar wilayah Kelola PT. PML terdapat kelompok masyarakat yang terlanjur mengusahakan kawasan hutan sebelum adanya konsesi, untuk usaha pertanian dan perkebunan sehingga perlu diberikan solusi pemanfaatan hutan dan skema yang memungkinkan adalah Kemitraan Kehutanan. 

Kemitraan Kehutanan /memberikan peluang kepada Kelompok Masyarakat untuk mengelola sebagian areal ijin untuk menopang kehidupannya. Selain itu tanaman akasia yang diusahakan oleh PT. PML mempunyai potensi sebagai pakan lebah jenis Apis mellifera. Pakan tersebut tersedia secara terus menerus dan produktivitas madu lebah jenis Apis mellifera juga relatif tinggi dan dibutuhkan hanya dalam waktu + 20 hari untuk bisa dipanen dan menghasilkan madu. 

KPH Lakitan Bukit Cogong, memfasilitasi kelompok masyarakat untuk belajar budidaya lebah mellifera dan memanfaatkan potensi tanaman akasia sebagai sumber pakan lebah dengan bekerja sama dengan PT. Cipta Lebah Berkah (CLB) atau dikenal sebagai Rumah Madu Jambi.

Melalui kegiatan Forest Investment Program - FIP 2, KPH Lakitan-Bukit Cogong membina, mendampingi mulai dari pembentukan KTH hingga mampu membudidayakan lebah dalam wadah KTH Wana Lestari.  Diawali pada bulan oktober tahun 2021 difasilitasi oleh KPH sebanyak 20 kotak/stup, hingga berkembang dan saat ini terdapat sekitiar 285 kotak yang mampu memproduksi Madu + 300 kg sekali panen atau sekitar + 500 kg per bulan. Dengan harga berkisar Rp. 70.000 per kilogram//, maka setiap bulan //akan dihasilkan Rp 35 juta.

Madu yang dihasilkan (Madu KaPeHa) berkualitas, higienis, sesuai SNI (kadar air <22%). Dan untuk mendukung keberlanjutan, KTH Wana Lestari telah mampu memproduksi calon ratu lebah yang bisa menjamin budidaya lebah Apis mellfiera secara berkelanjutan. 

Kemitraan antara KTH Wana Lestari dan PT. PML merupakan simbiosis mutualisme, yaitu KTH memanfaatkan tanaman akasia sebagai pakan utama lebah Apis mellifera sehingga terus menjaga tanaman tersebut dari berbagai gangguan pencurian kayu, illegal logging maupun kebakaran hutan. Pihak PT. PML juga mendapatkan keuntungan dengan terjaganya tanaman Acacia dari berbagai gangguan masyarakat seperti perambahan maupun kebakaran hutan.


 Unduh Berkas sini.

28   0
Bagikan :

Ada pertanyaan mengenai pengalaman ini ? Diskusikan pada kolom komentar ini