Kalimantan Selatan, provinsi yang memiliki kekayaan alam berlimpah. Gunung Birah pun jadi objek wisata unggulan bagi kamu yang mengaku pecinta alam, dan wilayah gunung birah adalah wisata bentukan dari KPH Tanah Laut Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan
Terletak sekitar 88 km dari Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru Kalimantan Selatan, Gunung Birah dapat ditempuh sekitar 2 jam perjalanan darat menggunakan mobil/motor. Sepanjang jalan menuju Gunung Birah telah diaspal disertai dengan arah menuju lokasi sehingga memudahkan wisatawan menuju lokasi tersebut.
Warga setempat menyediakan tempat parkir pengunjung disertai dengan tiket. Bagi pendaki yang ingin camping harus membawa peralatan sendiri dikarenakan ketidaktersediaan penyewaan alat camp. Di atas bukit juga tidak tersedia toilet serta warung sehingga pendaki harus menyiapkan bekal serta mengondisikan diri saat berada di puncak.
Di area gerbang selamat datang sekaligus tempat parkir kendaraan. Wisatawan diharuskan naik hand tractor didampingi dengan pemandu pendaki. Sekitar 10 menit hand tracktor akan berhenti, dua anak akan menjadi pemandu penulis dan kawan penulis. Pendakian berlangsung sekitar 1,5 jam.
Beberapa jalan terjal akan dilalui pendaki. Beberapa aliran sungai menjadi pemandangan nan indah di sepanjang perjalanan.
Tips yang perlu disiapkan:
1. Berhati-hati saat mendaki
2. Membawa air mineral
3. Memakai sepatu hiking (diusahakan jangan memakai sepatu sneakers) karena ada beberapa jalan yang licin dikarenakan rumput liar
4. Berhenti saat lelah
Ada beberapa bukit yang harus dilalui oleh pendaki. Pada bukit pertama mulai terdapat rumput liar yang menyebabkan jalan licin. Hembusan angina sangat kencang akan menjadi penyambut di bukit pertama.
Bukit pertama merupakan refleksi dari Bukit Teletubblies (terinspirasi salah satu acara televisi). Mulai tampak beberapa pulau kecil yang mengelilingi Bukit Birah. Bagi pendaki yang tidak bisa melanjutkan perjalanan dapat camp di bukit pertama.
Setelah melakukan pendakian, kami akhirnya sampai puncak Gunung Birah. Angin yang berhembus sangat kencang, pemandangan indah pantai serta pulau yang ada di sekitaran pantai terlihat dari puncak Gunung Birah.
Kami mencoba mendirikan tenda di puncak, namun dikarenakan angina sangat kencang kami turun bukit dan mendirikan tenda yang memiliki view sunset dan pantai. Malam telah tiba, kami menyiapkan berbagai bahan untuk kami masak.
Berhati-hati saat menyalakan api di bukit agar dapat meminimalisasi terjadinya kebakaran pada rumput liar di bukit. Bintang-bintang dapat dinikmati secara jelas di Gunung Birah, meskipun sedikit terganggu karena area bukit banyak serangga.
Tips di bukit:
1. Membawa lampu emergency/penerangan
2. Provider tidak dapat menjangkau signal sehingga dalam perjalanan mendaki akan lose signal. Namun pada saat di puncak, beberapa provider dapat berfungsi kembali
3. Membawa lotion agar terhindar serangga
4. Membawa tisu basah dan tisu kering (untuk kebersihan diri karena tidak tersedia toilet)
5. Membawa powerbank
6. Membawa makanan
Saat malam tiba, kami mendengar para pendaki lain yang sedang sibuk mendirikan tenda di puncak. Kami kira mereka tidak akan berhasil karena sampai larut mereka masih teriak-teriak di puncak.
Namun saat pagi hari kami ke puncak untuk melihat sunrise, para pendaki tersebut berhasil mendirikan tenda, wajar saja mereka sampai larut karena rombongan mereka mendirikan sekitar 20 tenda di puncak.
Pagi hari merupakan waktu terbaik menikmati alam, merasakan dingin, dan memandangi keindahan langit. Sesi berfoto juga waktu yang tepat sebelum kami turun bukit. Ingat! Mengumpulkan dan membawa sampah kita kembali turun bukit adalah bentuk cinta lingkungan. Saat pagi area bukit menjadi lebih licin dikarenakan embun, jadi lebih berhati-hati bagi para pendaki.
Unduh Berkas sini.
Lihat Hasil Review