Balai KPH Yogyakarta membuka akses untuk mengakomodir perhutanan sosial melalui skema kerja sama. Peraturan tentang kerja sama pemanfaatan hutan di KPH termuat dalam P.49/MenLHK/SETJEN/KUM.1/9/2017. BumDes Murakabi salah satu BumDes yang mengajukan permohonan kerjasama pemanfaatan hutan di kawasan hutan produksi KPH Yogyakarta. Pengesahan kerjasama antara KPH Yogyakarta dan BumDes Murakabi telah terlaksana pada 7 Februari 2019. Selain Bumdes Murakabi terdapat 2 Bumdes lain yang melakukan penandatanganan kerjasama pemanfaatan hutan di kawasan hutan KPH Yogyakarta. 
     Bumdes Murakabi dibentuk pada tahun 2018 dan telah beranggotakan 30 orang dengan Bapak Riyanto sebagai ketua BumDes. BumDes Murakabi mengajukan pengelolaan wisata jasa lingkungan bernama Wisata Alam Klayar seluas 9.95 Ha yang berada di petak 39, 47, dan 49 RPH Kenet, BDH Karangmojo .Letak administratif wisata klayar berlokasi di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul.

     Wisata alam klayar termasuk wisata yang sedang berkembang di kawasan hutan Balai KPH Yogyakarta. Obyek wisata yang diunggulkan dari wisata klayar ialah aliran anak sungai yang dimanfaatkan untuk wisata air. Pengelola telah menyediakan beberapa kapal yang disertai jaket pelampung untuk digunakan menyusuri anak sungai. Selain obyek air, wisata klayar pun memberikan suguhan pemandangan yang menarik. Pengunjung dapat menikmati suasana bersantai dan meliahat pemandangan ditepian sungai. Di dalam kawasan wisata klayar juga terdapat peninggalan purbakala yang disebut situs sokoliman. Situs Sokoliman tersebut berupa susunan dari batu-batuan purbakala di kawasan tepi sungai oyo yang di berasal dari masa megalitikum.

    Sarana dan prasarana yang disediakan wisata klayar sudah baik. Fasilitas mushola, warung makan, aula pertemuan, tempat bersantai, kamar mandi, serta kebersihan wisata telah di kelola dengan baik. Tiket masuk untuk berwisata ke Wisata Alam Klayar juga sangat terjangkau yakni sebesar Rp 3000/ orang. Oleh karenanya, penjunjung yang datang ke wisata klayar dipastikan dapat berwisata dengan nyaman dan menyenangkan. Sejak dibukanya wisata klayar setelah disahkannya kerjasama dengan KPH Yogyakarta, pengunjung yang datang ke wisata klayar dapat dikatakan cukup ramai.


Berikut adalah data jumlah pengunjung wisata klayar 
Minggu 1 : 170 org
Minggu 2 : 107 org
Minggu 3 : 343 org
Minggu 4 : 207 org
Minggu 5 : 100 org


     Pengunjung di wisata klayar masih mengalami fluktutif. Sebagai wista yang baru berkembang, wisata klayar perlu untuk melakukan promosi yang gencar lewat media sosial maupun acara-acara. Diharapkan semakin banyak pengunjung yang datang menikmati wista klayar sehingga dapat membantu meningkatkan sosial ekonomi masyarakat sekitar tanpa melakukan perusakan terhadap hutan

cloud
cloud

Wisata Alam Klayar Yogyakarta


blog

Balai KPH Yogyakarta membuka akses untuk mengakomodir perhutanan sosial melalui skema kerja sama. Peraturan tentang kerja sama pemanfaatan hutan di KPH termuat dalam P.49/MenLHK/SETJEN/KUM.1/9/2017. BumDes Murakabi salah satu BumDes yang mengajukan permohonan kerjasama pemanfaatan hutan di kawasan hutan produksi KPH Yogyakarta. Pengesahan kerjasama antara KPH Yogyakarta dan BumDes Murakabi telah terlaksana pada 7 Februari 2019. Selain Bumdes Murakabi terdapat 2 Bumdes lain yang melakukan penandatanganan kerjasama pemanfaatan hutan di kawasan hutan KPH Yogyakarta. 
     Bumdes Murakabi dibentuk pada tahun 2018 dan telah beranggotakan 30 orang dengan Bapak Riyanto sebagai ketua BumDes. BumDes Murakabi mengajukan pengelolaan wisata jasa lingkungan bernama Wisata Alam Klayar seluas 9.95 Ha yang berada di petak 39, 47, dan 49 RPH Kenet, BDH Karangmojo .Letak administratif wisata klayar berlokasi di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul.

     Wisata alam klayar termasuk wisata yang sedang berkembang di kawasan hutan Balai KPH Yogyakarta. Obyek wisata yang diunggulkan dari wisata klayar ialah aliran anak sungai yang dimanfaatkan untuk wisata air. Pengelola telah menyediakan beberapa kapal yang disertai jaket pelampung untuk digunakan menyusuri anak sungai. Selain obyek air, wisata klayar pun memberikan suguhan pemandangan yang menarik. Pengunjung dapat menikmati suasana bersantai dan meliahat pemandangan ditepian sungai. Di dalam kawasan wisata klayar juga terdapat peninggalan purbakala yang disebut situs sokoliman. Situs Sokoliman tersebut berupa susunan dari batu-batuan purbakala di kawasan tepi sungai oyo yang di berasal dari masa megalitikum.

    Sarana dan prasarana yang disediakan wisata klayar sudah baik. Fasilitas mushola, warung makan, aula pertemuan, tempat bersantai, kamar mandi, serta kebersihan wisata telah di kelola dengan baik. Tiket masuk untuk berwisata ke Wisata Alam Klayar juga sangat terjangkau yakni sebesar Rp 3000/ orang. Oleh karenanya, penjunjung yang datang ke wisata klayar dipastikan dapat berwisata dengan nyaman dan menyenangkan. Sejak dibukanya wisata klayar setelah disahkannya kerjasama dengan KPH Yogyakarta, pengunjung yang datang ke wisata klayar dapat dikatakan cukup ramai.


Berikut adalah data jumlah pengunjung wisata klayar 
Minggu 1 : 170 org
Minggu 2 : 107 org
Minggu 3 : 343 org
Minggu 4 : 207 org
Minggu 5 : 100 org


     Pengunjung di wisata klayar masih mengalami fluktutif. Sebagai wista yang baru berkembang, wisata klayar perlu untuk melakukan promosi yang gencar lewat media sosial maupun acara-acara. Diharapkan semakin banyak pengunjung yang datang menikmati wista klayar sehingga dapat membantu meningkatkan sosial ekonomi masyarakat sekitar tanpa melakukan perusakan terhadap hutan

2   0

Ada pertanyaan mengenai pengalaman ini ? Diskusikan pada kolom komentar ini