PROGRAM INVESTASI KEHUTANAN
PROYEK-II

Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Alam Lestari Berbasis Masyarakat dan Pengembangan Kelembagaan

img



img
Para perempuan anggota KTH Subur Makmur.

Halo sobat BPHP, masih dalam berita profil KTH yang mendapatkan fasilitasi proyek FIP-2 KPH Tanah Laut melalui DIPA BPHP IX Banjarbaru, salah satunya adalah KTH Subur Makmur di Desa Telaga Kecamatan Pelaihari Kalimantan Selatan.

Pada Tahun 2017 dan 2018 KTH Subur Makmur mendapatkan fasilitasi sarpras ekonomi produktif jamur tiram dan stup kelulut oleh BPHP IX Banjarbaru. Abdul Basir, ketua KTH mengatakan fasilitasi yang diberikan oleh BPHP IX Banjarbaru serta berlanjut dengan dukungan dari FIP-2 KPH Tanah Laut pada tahun 2019 sangat membantu kelompok tani yang memulai usaha secara swadaya. Dukungan fasilitasi membuat kelompok dapat menjalani usaha secara berkelanjutan. Usaha yang banyak digerakkan oleh wanita anggota kelompok ini terus mengolah jamur tiram crispy dan memasarkannya. Hingga saat ini produksi Jamur Tiram mencapai lebih dari 500 kg dengan harga jual 18.000/kg dan Jamur Tiram Crispy mencapai 100 kg dengan harga jual 120.000/kg. Sementara hasil panen madu kelulut mencapai 25 Liter. Di masa pandemi, wanita anggota kelompok tidak kehabisan akal untuk memasarkan jamur tiram yang menurun pasarannya. Untuk memenuhi kebutuhan pasar, KTH Subur Makmur juga memproduksi baglog jamur tiram untuk dijual dengan harga 5.000/baglog.

Selain jamur tiram dan madu kelulut, KTH Subur Makmur memiliki potensi kopi yang tumbuh di bawah tegakan secara alami karena tersedianya pohon induk dan pohon aren. Kopi Khas Desa Telaga masih terus dikembangkan, sementara kelompok belum mengembangkan potensi pohon aren karena masih kurangnya pengetahuan dalam pemanenan.

Kegiatan pengolahan jamur tiram dan turunannya, produk madu kelulut dan upaya pengembangan kopi serta aren telah memberi dampak pada kepedulian dan pengembalian fungsi hutan lindung untuk mengatur tata air. Hutan Lindung yang dulunya menjadi tempat perladangan berpindah dan penebangan liar, sekarang menjadi sumber air yang tersedia sepanjang tahun meskipun musim kemarau dan sawah pun tetap dikelola untuk kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

Sumber : BPHP IX Banjarbaru


×

Informasi pengguna


Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

  • user

× Avatar
Lupa sandi?

×

Informasi pengguna


Belum ada komentar

Pengaduan GRM :